KBR68H, Jakarta- Bekas Menteri Keuangan Sri Mulyani merasa ditipu Bank Indonesia lantaran angka penyelamatan Bank Century membengkak hingga Rp 4,6 triliun.
Dalam persidangan Budi Mulya hari ini, Sri Mulyani bahkan mengaku kecewa dengan perubahan dana penyelamatan bank tersebut yang terus bertambah. BI diduga sengaja memacetkan surat berharga Bank Cetury. Akibatnya bank tersebut terus-menerus kekurangan modal. Terlebih BI tidak melaporkan perubahan angka kecukupan modal dalam waktu 3 hari setelah rapat pembahasan krisis Bank Century berlangsung. Akibatnya Rasio Kecukupan Modal (CAR) 3,2 persen turun menjadi 35,92 persen.
"Dan perkembangan semenjak diputuskannya Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik. 632 (miliar rupiah-red) plus, kemudian angkanya lebih besar. (Apa alasannya menjadi lebih besar?) Menurut Dirut yang dimintakan kalau tidak salah Maryono, dia menyampaikan bahwa 632 (miliar rupiah-red), kemudian Bank Indonesia memacetkan beberapa Surat Berharga (SSB) dan kemudian ditemukan beberapa acruel yaitu tadinya diperkiraan tadinya penerimaan ternyata bukan penerimaan."
Sri Mulyani menambahkan, dirinya bahkan mengatakan bisa mati berdiri jika angka kecukupan rasio tersebut berubah-ubah. Karena perhitungan CAR turun drastis menjadi 35,92%, maka dibutuhkan dana suntikan sebesar Rp. 2,6 triliun supaya CAR kembali menjadi 8%. Selanjutnya Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sebagai penyuntik dana, mengelontorkan setoran penyertaan modal sementara kepada Bank Century pada tanggal 24 November 2008 dalam dua tahap.
Editor: Dimas Rizky