NASIONAL

Setelah 22 Tahun, Monas Kembali Dibersihkan

Setelah 22 Tahun, Monas Kembali Dibersihkan

KBR, Jakarta – Setelah menunggu selama 11 tahun, Monumen nasional (Monas) akhirnya dibersihkan kembali. Pembersihan ini akan dimulai tanggal 7 Mei dan berlangsung selama 11 hari, yaitu hingga tanggal 18 Mei.

Kepala Unit Pengelola Monas RIni Hariyani mengatakan, pembersihan dilakukan oleh perusahaan asal Jerman Kaercher yang pernah membersihkan Monas pada tahun 1992.

Dengan menggandeng perusahaan tersebut,  Pemda DKI bisa menghemat anggaran pembersihan. Pemda DKI juga menaruh kepercayaan kepada Kaercher karena dinilai berpengalaman membersihkan sekitar 80 monumen bersejarah di dunia diantaranya Basilika, Saint Petrus, Italia dan London Eye, Inggris.

"Maksud saya menghemat anggaran itu supaya kita tidak perlu lagi mengajukan anggaran-anggaran, kita sendiri kan tidak tahu perkiraan untuk membersihkan itu berapa biayanya, kita tidak tahu. kan itu semua harus melalui penelitian. Untuk biaya penelitian sendiri kan juga mahal," kata Rini Hariyani di Monas, (5/5).

Kepala Unit Pengelola Monas Rini Hariyani menambahkan, selama pembersihan maka area Monas akan ditutup. Namun para pengunjung masih diperbolehkan mengakses ruang museum dan ruang kemerdekaan.
Para petugas Kaercher juga mengangkat sejumlah pipa dan helm pengaman untuk disimpan di Monas.

"Mulai hari ini tanggal 5 Mei sampai dengan 18 Mei 2014 kunjungan ke pelataran puncak ditutup, tapi pengunjung tetap bisa berkunjung ke monumen nasional. Mereka bisa mengunjungi ruang museum maupun ruang kemerdekaan," tambah Rini.

Senin (5/5) hari ini di Monas mulai digelar upacara yang menandai dimulainya pembersihan. Acara tersebut dihadiri oleh Deputi Gubernur bidang Pariwisata, Sylviana Murni dan General Manager Kaercher Indonesia Roland Staehler.

Selama 2 hari ke depan pihak Kaercher akan melengkapi seluruh peralatan yang dibutuhkan.


Editor: Luviana

  • monas
  • dibersihkan
  • jakarta

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!