NASIONAL

Sejumlah Tokoh Deklarasi Dukung Jokowi Jadi Presiden

"KBR, Jakarta "

Luviana

Sejumlah Tokoh Deklarasi Dukung Jokowi Jadi Presiden
tokoh, deklarasi, jokowi

KBR, Jakarta – Sejumlah tokoh, aktivis dan seniman Indonesia mendeklarasikan sebuah manifesto rakyat. Selain merasa kecewa dengan partai-partai yang ada di Indonesia, mereka juga mendukung Jokowi sebagai presiden pilihan rakyat Indonesia.

Sejumlah tokoh yang mendeklarasikan manifesto bertajuk Rakyat yang Tak Berpartai tersebut antaralain: Faisal Basri, Marco Kusumawijaya, Butet Kartaredjasa, Ayu Utami, Olga Lidya, Goenawan Mohamad, Ong Harry Wahyu, Samuel Indratma dan Tosca Santoso.

“Kami, rakyat yang tidak berpartai, berpendapat bahwa kepartaian di Indonesia semakin mengingkari aspirasi rakyat. Kami menyaksikan bagaimana partai-partai dipergunakan oleh sebagian elit mereka untuk mendapatkan kedudukan, kekuasaan, dan kekayaan,” tulis Manifesto Rakyat yang Tak Berpartai dalam pernyataan sikapnya.

Mereka melihat bahwa partai-partai tersebut saat ini bukan lagi menjadi alat perjuangan, melainkan alat untuk mengejar kepentingan pribadi.

Manifesto ini juga menyatakan bahwa diantara partai-partai yang mengejar kepentingan pribadi tersebut, mereka kemudian menemukan tokoh yang bersih, tulus, dan bekerja secara sungguh-sungguh.

Salah satu tokoh tersebut adalah Capres Jokowi. Jokowi dianggap sebagai orang  yang tidak tercemar oleh dosa politik masa lalu.


Karena itulah dalam manifestonya, sejumlah tokoh ini kemudian mendukung  Jokowi untuk menjadi presiden. Jokowi dianggap bisa melaksanakan amanah rakyat yang lebih baik untuk generasi mendatang.

“Jokowi tampil dari bawah, ia berasal dari kalangan rakyat lintas golongan. Jokowi dipilih dan dipercaya rakyat. Bukan karena ia petugas partai, tetapi Jokowi adalah petugas rakyat.”

  • tokoh
  • deklarasi
  • jokowi

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!