NASIONAL

Omset Ekonomi Kreatif Mencapai Rp 600 Triliun

Omset Ekonomi Kreatif Mencapai Rp 600 Triliun

KBR68H, Jakarta - Pertumbuhan ekonomi kreatif di Indonesia berkembang pesat. Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Hatta Rajasa menuturkan, jumlah omzet di bidang ekonomi kreatif sebesar Rp 600 triliun. Salah satu sektor penyumbang yang cukup besar adalah sektor tekstil.

"Industri kreatif kita kan sudah mendekati angka 600 triliun rupiah. Di mana 170 triliun dari fashion. Ada middle-class kita yang memang sudah ingin mengkonsumsi baik makanan, pendidikan, kesehatan, dan fashion yang lebih berkualitas. Jadi itu harus dibangun cluster-clusternya. Institusi kita perkuat dengan kolaborasi. Yang kedua, kita harus tetap perkuat akses kepada permodalan," katanya usai membuka pameran pakaian muslim di JHCC, Kamis (30/5).

Ia menambahkan, kredit usaha rakyat harus didorong menuju kepada ekonomi kreatif. Terutama di sektor hulunya. Selain itu, ia juga mengimbau agar pelaku ekonomi kreatif dapat memperkuat brandingnya. Sehingga dapat bersaing dengan produk-produk impor.

Festival busana Muslim Indonesia Islamic Fashion Fair 2013 (IIFF) kembali digelar untuk kali keempat, pagi tadi. Acara yang akan digelar selama empat hari, mulai hari ini, Kamis (30/5) hingga Minggu (2/6) ini, akan dipadati dengan kegiatan-kegiatan yang bisa diikuti oleh pengguna busana Muslim untuk meng-update gaya, maupun para pelaku bisnis busana Muslim, seperti fashion show, fair, talkshow, dan kompetisi.

Desainer-desainer busana Muslim kenamaan dari Indonesia, seperti Itang Yunasz, Shafira, Monika Juffry, Up2Date, Ria Miranda, dan sebagainya akan terlibat dalam acara ini. Menurut Irna, jumlah peserta ajang ini setiap tahunnya bertambah, tahun kedua, misalnya, ada sekitar 60 peserta, di tahun ketiga (2012) terdapat sekitar 120 peserta, tahun ini terdapat 182 merek dan desainer yang terlibat.

Editor: Doddy Rosadi

  • omset
  • ekonomi kreatif
  • indonesia islamic fashion
  • hatta radjasa

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!