NASIONAL

Bulog Salurkan Bansos Beras ke 21,3 Juta Penerima

""Dilaksanakan dalam rangka menangani kerawanan pangan, kemiskinan, stunting, dan gizi buruk, keadaan darurat serta mengendalikan dampak inflasi""

bansos beras
Penjabat Gubernur Papua Barat Daya, Muhammad Musaad melepas penyaluran cadangan beras pemerintah untuk bantuan pangan di Kota Sorong, Rabu (05/04/23).(Antara)

KBR, Jakarta– Badan Urusan Logistik (Bulog) resmi menyalurkan bantuan sosial (bansos) beras pemerintah ke 21,3 juta masyarakat kurang mampu.

Direktur Utama Bulog, Budi Waseso mengatakan  penyaluran beras tersebut sudah dimulai sejak Maret. Namun secara serentak dilakukan mulai   Kamis (6/4/2023) ini. 

Program bantuan itu berdasarkan aturan yang tertera dalam Pasal 11 ayat (2) Perpres Nomor 125 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Cadangan Pangan Pemerintah.

Bantuan tersebut akan diberikan selama tiga bulan dari Maret hingga Mei dengan jatah yang diterima sebanyak 10 kilogram per bulan.

“Adapun bantuan pangan beras tersebut mempunyai tujuan untuk mengurangi beban pengeluaran masyarakat sasaran penerima bantuan pangan dan program ini juga dilaksanakan dalam rangka menangani kerawanan pangan, kemiskinan, stunting, dan gizi buruk, keadaan darurat serta mengendalikan dampak inflasi untuk menjaga stabilitas di tingkat produsen dan kosumen,” kata Budi Waseso dalam acara Pelepasan Cadangan Beras Pemerintah, Kamis (6/4/2023).


Baca juga:

- Kinerja Bulog, CBP, dan Impor Beras

- Beda Data Beras Bikin Masalah

Kata Budi, setiap bulannya Bulog akan menyalurkan 213.530 ton atau untuk tiga bulan sebanyak 640.990 ton. Pendistribusian ke penerima manfaat dilakukan atas kerja sama dengan PT Pos Indonesia, PT Jasa Prima Logistik (JPL), dan PT DNR.

Budi pun meyakini bantuan beras itu bakal datang tepat waktu dan tepat sasaran. Data penerima manfaat pun sudah didapatkan pihaknya dari Kementerian Sosial.

Editor: Rony Sitanggang

  • bansos beras
  • Bulog
  • Budi Waseso

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!