NASIONAL

Wapres: Ekonomi dan Keuangan Syariah Topang 25 Persen Perekonomian Nasional

""Sektor ekonomi dan keuangan syariah telah teruji mampu menyangga ekonomi Indonesia selama pandemi covid-19. Bahkan berjalan secara inklusif melalui pemberdayaan ekonomi seluruh lapisan masyarakat."

Wapres: Ekonomi dan Keuangan Syariah Topang 25 Persen Perekonomian Nasional
Wapres Maruf Amin saat kunjungan kerjanya di Provinsi Aceh, Rabu (13/4/22). (Foto: Antara/Syifa Yulinnas)

KBR, Jakarta - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengklaim sektor ekonomi dan keuangan syariah menjadi penyangga perekonomian nasional. Salah satunya, kata dia, dengan mengembangkan industri halal, karena mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam.

"Sektor ekonomi dan keuangan syariah telah teruji mampu menyangga ekonomi Indonesia selama pandemi covid-19. Bahkan berjalan secara inklusif melalui pemberdayaan ekonomi seluruh lapisan masyarakat. Bank Indonesia menyatakan pangsa sektor unggulan rantai nilai halal dapat menopang 25 persen lebih dari ekonomi nasional," katanya saat Anugerah Adinata Syariah 2022 di Jakarta, Kamis (14/02/22).

Bahkan, kata dia, Indonesia berada diurutan keempat dunia dengan perkembangan ekonomi syariah yang terbaik.

"Kita mensyukuri raihan Indonesia sebagai peringkat pertama Islamic Finance Country Index (IFCI) pada Global Islamic Finance Report 2021. Berdasarkan data dari The State of The Global Islamic Economy Report 2022, Indonesia menempati urutan keempat dunia dengan perkembangan ekonomi syariah terbaik, bahkan menjadi terbaik kedua pada sektor makanan halal, dan urutan ketiga untuk sektor fesyen muslim," ujar Ma'ruf Amin.

Melihat pencapaian ini, Ma'ruf meminta seluruh masyarakat terus mengembangkan dan menggalakkan ekonomi syariah, termasuk melalui sektor industri halal nasional.

"Berbagai sektor halal unggulan tersebut harus terus dioptimalkan untuk mendongkrak perekonomian domestik, sekaligus mendorong prestasi Indonesia di tingkat internasional," ucapnya.

Ia meminta berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah terlibat aktif di perkembangan ekonomi syariah di Indonesia.

"Kemajuan perkembangan ekonomi syariah tidak lepas dari peranan kepala daerah. Peran gubernur dan bupati/wali kota, sangat penting dalam menggerakkan dan mengembangkan berbagai potensi ekonomi dan keuangan syariah di seluruh pelosok tanah air. Untuk itu, pertama, saya mendorong partisipasi dan kontribusi daerah agar potensi aneka sektor halal unggulan yang ada di tiap-tiap daerah dapat masuk dalam rantai nilai halal nasional maupun global," tegasnya.

Ma'ruf Amin melanjutkan, pemerintah memiliki visi mengembangkan Indonesia sebagai pusat produsen halal terkemuka di dunia. Kata dia, industri halal ini akan dijalankan di beberapa sektor, sehingga akhirnya dapat menopang perekonomian nasional.

Berita lainnya:

"Sektor pertanian menduduki peringkat teratas dengan kontribusi mencapai 51 persen, diikuti sektor makanan halal sekitar 27 persen, pariwisata ramah muslim 16 persen dan fesyen muslim sekitar 6 persen," jelas orang nomor dua di Indonesia ini.

Menurutnya, tujuan pengembangan Indonesia menjadi pusat produsen halal bukan tanpa alasan.

Faktor jumlah penduduk dan permintaan, serta gaya hidup halal yang kian marak di Indonesia bahkan juga di dunia, juga membuka peluang yang besar bagi pertumbuhan produk halal.

"Bagi umat Islam sendiri, mengonsumsi produk halal sejatinya bukan hanya soal keimanan, tetapi juga terkait dengan aspek kesehatan dan keamanan produk," ungkap Ma'ruf Amin.


Editor: Kurniati Syahdan

  • keuangan syariah
  • ekonomi syariah
  • wapres maruf amin
  • industri halal
  • produk halal

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!