KBR,Jakarta- Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia menyebut evaluasi warga terhadap kinerja Presiden Joko Widodo semakin merosot.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, warga menilai kondisi nasional secara umum mengalami penurunan cukup besar dalam dua bulan terakhir.
"Evaluasi atas kondisi ekonomi nasional, politik nasional, penegakan hukum, keamanan dan pemberantasan korupsi, semua mengalami penurunan persepsi positif dan atau sebaliknya mengalami peningkatan persepsi negatif," kata Burhanuddin, Selasa (26/4/2022).
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengungkapkan, tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi pada April berada pada angka 59,9 persen atau anjlok ketimbang Januari 2022, yakni sebesar 75,3 persen.
Survei LSI: Intoleransi di Era Jokowi Masih Tinggi
Indeks Persepsi Korupsi Indonesia 2021 Naik Satu Peringkat. Apa Penyebabnya?
Selain itu, kata Burhan, secara langsung isu kenaikan harga-harga kebutuhan pokok juga menjadi alasan utama mengapa warga tidak puas atas kinerja Joko Widodo sebagai kepala negara.
Kata dia, isu ini juga menjadi sorotan utama warga nasional sebagai masalah paling mendesak yang harus segera mendapat solusi, sekitar 36-37 persen.
"Ini kemungkinan besar dipicu oleh isu kelangkaan dan kenaikan harga minyak goreng terutama, yang hampir semua warga mengalaminya, lebih dari 80 persen. Namun demikian situasinya tampak jauh lebih kompleks dari hanya sekedar isu kenaikan harga kebutuhan pokok yang terutama dipicu oleh kasus minyak goreng," katanya.
Survei dilakukan dengan metode simple random sampling, ukuran sampel basis 1.220 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error--MoE) sekitar 2.9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Editor: Rony Sitanggang