NASIONAL

Kemenkes: Waspadai Trend Kenaikan Kasus Covid-19 di Jawa-Bali

""Kalau minggu lalu itu sekitar 3 ribuan sekarang itu sekitar 2.500 tetapi kita sedikit harus waspada karena secara harian dalam beberapa hari ini terjadi peningkatan proporsi kasus baru di Jawa Bali,""

Astri Yuanasari, Sadida Hafsyah

Kemenkes: Waspadai Trend Kenaikan Kasus Covid-19 di Jawa-Bali
Relawan mengenakan kostum superhero mengajak warga agar vaksin COVID-19, di Bandara Adi Soemarmo, Jawa Tengah, Selasa (12/4/22). (Foto: Antara/Aloysius Jarot)

KBR, Jakarta - Kementerian Kesehatan meminta masyarakat mewaspadai tren kenaikan kasus covid-19 di Jawa-Bali, belakangan ini.

Juru Bicara vaksinasi covid-19 dari Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan, akhir pekan lalu, kasus virus korona di Jawa-Bali menyumbang 84 persen, atau sekitar 902 kasus dari total 1.071 kasus secara nasional

"Ini yang menjadi kewaspadaan kita, kalau kita melihat bahwa kasus baru di Jawa-Bali minggu ini terlihat ada peningkatan, walaupun tadi secara total kasus konfirmasi nasional terjadi penurunan. Kalau minggu lalu itu sekitar 3 ribuan sekarang itu sekitar 2.500 tetapi kita sedikit harus waspada karena secara harian dalam beberapa hari ini terjadi peningkatan proporsi kasus baru di Jawa Bali," kata Nadia dalam keterangan persnya secara virtual, Selasa (12/4/2022).

Siti Nadia mengungkapkan, tren kenaikan kasus juga terjadi di lima provinsi, yaitu DKI Jakarta, Jawa Tengah, Bangka Belitung, Kalimantan Utara, dan Bali.

"Kenaikan di lima provinsi ini juga perlu diwaspadai, meskipun saat ini situasi secara nasional melandai," katanya.

Kasus Covid-19 Bergerak Fluktuatif

Siti Nadia yang juga Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes ini melanjutkan, kasus harian nasional bergerak fluktuatif, tapi secara umum terjadi penurunan kasus yang signifikan dari pekan sebelumnya.

"Kasus konfirmasi dilaporkan walaupun masih sedikit terjadi fluktuatif, kemarin dilaporkan kasus sebanyak 2.930. Ada peningkatan kalau kita melihat dibandingkan hari-hari sebelumnya. Tapi ini sebenarnya sudah terjadi penurunan cukup signifikan kalau kita bandingkan dengan minggu sebelumnya. Untuk kasus kematian juga terjadi penurunan dibandingkan minggu sebelumnya. Yaitu sebanyak 33 persen. Kemarin dilaporkan angka kematian itu pada angka 75. Yang sebelumnya rata-rata kematian mingguan kita kurang lebih 100," ucap Nadia.

Sementara untuk angka keterisian tempat tidur di rumah sakit dan isolasi pekan lalu sebanyak 6,67 persen, atau masih di bawah target 10 persen. Angka positivity rate yang juga masih di bawah standar Badan Kesehatan Dunia (WHO), 5 persen.

"Positivity rate mingguan 4,6 persen, sedangkan positivity rate harian tiga persen. Ini di bawah angka WHO yaitu lima persen," jelasnya.

Berita lainnya:

    Di sisi lain, jumlah spesimen covid-19 yang diperiksa secara nasional sepekan terakhir juga mengalami penurunan. Pekan lalu, spesimen yang diperiksa mencapai lebih dari 116 ribu spesimen, sedangkan pekan sebelumnya sebanyak mencapai lebih dari 128 ribu spesimen.

    "Walau begitu, penurunan spesimen tetap bisa mendeteksi covid-19 dan melokalisasi kasus-kasus dengan cepat sehingga tidak terjadi perluasan kasus," pungkas Siti Nadia Tarmizi.


    Editor: Kurniati Syahdan

    • covid-19
    • kasus covid-19
    • tren kenaikan kasus covid-19
    • positivity rate
    • Kemenkes

    Komentar

    KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!