NASIONAL

Ada Potensi Lonjakan COVID-19 Usai Lebaran, Ini Pesan Satgas untuk Pemudik

Ada Potensi Lonjakan COVID-19 Usai Lebaran, Ini Pesan Satgas untuk Pemudik

KBR, Jakarta - Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan COVID-19 Sonny Harry Harmadi berpesan kepada pemudik, untuk memperhatikan empat syarat aman saat di perjalanan.

Menurutnya, empat syarat perjalanan ini merupakan kunci bagi pemudik untuk meminimalkan risiko penularan COVID-19.

"Pertama, pastikan kita memenuhi syarat perjalanan. Kedua, pastikan tubuh kita dalam kondisi yang sehat. Ketiga, pastikan kita pergi dengan orang yang satu rumah itu akan lebih aman, pastikan pergi dengan satu rumah. Keempat, pastikan bahwa di perjalanan itu perhatikan berbagai titik lengah potensi penularan. Misalnya di toilet umum dan di tempat-tempat makan dan seterusnya," kata Sonny dalam Acara FGD Divhumas Mabes Polri, Rabu (27/4/2022).

Sonny mengatakan, syarat pertama dan utama untuk perjalanan yakni soal vaksinasi lengkap ditambah booster bagi orang dewasa.

Baca juga: Puncak Arus Mudik 2022? Kapolri: Prediksi Mulai Besok

Disamping itu, kata dia, penerapan protokol kesehatan tidak boleh diabaikan atau hanya sekadar menjadi jargon saja.

"Jargon masyarakat kita ketat terkait protokol kesehatan, tetapi maskernya dipelorotin, atau maskernya dikantongi dan dilepas dan sebagainya. Jangan melakukan perilaku yang berisiko ketika melakukan perjalanan," pintanya.

Sonny mengklaim, Satgas juga melakukan tiga hal lain guna mendukung kelancaran mudik di tahun ini. Yakni pencegahan melalui edukasi prokes di lokasi keberangkatan pemudik, mitigasi soal pentingnya vaksinasi, dan kesiapsiagaan di lapangan.

"Dari mulai pencegahan, mitigasi, dan kesiapsiagaan karena di lapangan itu kan ada saja yang memang positif COVID-19 atau kemungkinan belum vaksin dan belum memenuhi syarat perjalanan dan seterusnya," tutupnya.

Ada Potensi Kenaikan Kasus Usai Mudik

Sonny menyebut, ada potensi kenaikan kasus COVID-19 pascamudik dan balik Lebaran 2022. Namun, dia memperkirakan kenaikan tidak akan berdampak luar biasa.

"Kemungkinan akan terjadi kenaikan, iya. Tetapi angka hospitalisasi atau kesakitannya kemungkinan jauh lebih rendah, maka dari itu kan sudah berhitung juga pemerintah termasuk Satgas, apa yang akan terjadi kalau mudik ini dilakukan. Memang mungkin akan terjadi sedikit kenaikan, harapannya tidak terjadi lonjakan yang drastis," ujarnya.

Baca juga: Mudik Lebaran Pakai Mobil Dinas? ASN Terancam Kena Sanksi

Sonny mengatakan, tren kenaikan kasus berpotensi terjadi karena adanya tiga hal.

Yakni peningkatan mobilitas masyarakat yang tidak dibarengi taat protokol kesehatan, cakupan vaksinasi yang rendah, dan adanya mutasi virus baru yang masuk ke Indonesia.

Lanjut Sonny, terdapat sejumlah indikator yang membuat mudik Lebaran tahun ini masih cukup aman ketimbang tahun-tahun sebelumnya.

Yaitu data soal cakupan vaksinasi masyarakat sudah cukup tinggi, baik dosis pertama, kedua, maupun ketiga atau booster menjadi alasannya. Selain itu, juga didukung fakta kasus harian COVID-19 yang mulai terkendali hingga positivity rate harian yang rendah.

"Positivity rate harian 0,58 persen atau jauh di bawah ambang batas WHO yakni 5 persen. Sementara untuk positivity rate mingguan berada di angka 0,59," tutupnya.

Dari survei yang dilakukan Kementerian Perhubungan, diperkirakan masyarkat yang akan melakukan perjalanan mudik Lebaran 2022 mencapai 85,5 juta orang.

Editor: Wahyu S.

  • mudik lebaran
  • mudik aman covid-19
  • Satgas Covid-19

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!