BERITA

Yasonna Akui Ada Pemaksaan Saat Pemeriksaan Undang Kosim

"Meski demikian, kata dia, pemaksaan tersebut tidak menyebabkan kematian."

Wydia Angga

Yasonna Akui Ada Pemaksaan Saat Pemeriksaan Undang Kosim
Menkumham Yasonna Laoly. Foto: Wydia Angga

KBR, Jakarta- Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly mengakui ada pemaksaan saat pemeriksaan narapidana narkoba bernama Undang Kosim yang ditemukan tewas di Lapas Klas IIA Banceuy, Bandung, Jawa Barat, Sabtu lalu. Meski demikian, kata dia, pemaksaan tersebut tidak menyebabkan kematian.

"Force lah mungkin, dipaksa mengaku. Mungkin ada sedikit colek-colek, tidak penyiksaan, kalau penyiksaan beda," kata Yasonna di Jakarta.


Sementara terkait penyebab meninggalnya Undang, ia mengatakan, berdasar informasi Kapolres Bandung, napi narkoba itu diduga meninggal karena gantung diri. Kematian Undang pun tersebar kepada penghuni Lapas Banceuy yang kemudian berujung kepada kerusuhan.


"Yang berikutnya napi-napi yang ada ditempat sekarang akan kita geser di tempat baru yang juga ada di Banceuy, di gedung barunya dengan 420 kapasitas. Kita geser. Sebagian lagi kita pindah ke tempat-tempat di Jawa Barat yang bisa menampung. Sehingga tempat lama ini kita kunci untuk kita bangun kembali. Perkiraan kerugian sekitar 6 miliar akibat kerusuhan kemarin, sudah dihitung," kata Yasonna.


Yasonna menjelaskan Undang pada mulanya diduga membawa tas plastik masuk ke dalam lapas namun ketika diperiksa, petugas tak menemukan alat bukti. Menurutnya, ketika itu petugas pun langsung melakukan tes urin dan mendapati bahwa seorang napi di lapas itu positif menggunakan narkoba.

Editor: Sasmito Madrim  

  • Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly
  • Lapas Banceuy
  • napi narkoba

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!