BERITA

Pembayaran Tebusan WNI Sandera Abu Sayyaf Masuk Finalisasi

Pembayaran Tebusan WNI Sandera Abu Sayyaf Masuk Finalisasi
Menko Polhukam Luhut Panjaitan. (Foto: www.setkab.go.id)

KBR, Jakarta - Pemerintah masih memantau perkembangan proses pembebasan 10 warga Indonesia yang menjadi korban penyanderaan kelompok bersenjata Abu Sayyaf di Filipina.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan mengatakan saat ini perusahaan tempat 10 sandera bekerja sedang melakukan finalisasi tebusan.


"Abu Sayyaf kita sekarang masih monitor, seperti saya katakan juga kemarin. Yang 10 orang sandera itu, perusahaan sedang melakukan finalisasi (pembayaran tebusan). Kita tunggu saja hasilnya." Kata Luhut Binsar Pandjaitan di Balai Sidang Universitas Indonesia Depok, Rabu (20/4/2016).


"Mengenai kondisi, menurut mereka masih baik. Itu hasil pembicaraan telepon kemarin," ujarnya.


Sebelumnya, 10 Anak Buah Kapal (ABK) berkewarganegaraan Indonesia diculik kelompok Abu Sayyaf sejak 26 Maret 2016. Kelompok penculik meminta tebusan 50 juta peso atau setara Rp14,3 miliar untuk pembebasan sandera.


Selain itu, ada empat orang WNI lain yang juga diculik di perbatasan perairan Filipina dan Malaysia. Luhut mengatakan kasus penyanderaan empat WNI itu masih diteliti pemerintah.


"Empat itu kita masih teliti karena kita melihat apakah ini ada kaitan politik atau sekedar masalah duit tebusan seperti di Somalia," ujarnya.


Empat sandera itu adalah ABK dari kapal tunda TB Henry dan tongkang Cristi. Mereka dibajak pada 15 April 2016. Luhut menduga kelompok penculik adalah sempalan dari kelompok Abu Sayyaf.


Pemerintah berencana mengadakan pertemuan dengan Malaysia dan Filipina untuk mengamankan perbatasan perairan yang rawan pembajakan di Jakarta, pada 3 Mei 2016 mendatang.


Rencananya pertemuan itu akan dihadiri Menteri Luar Negeri dan Panglima Angkatan Bersenjata masing-masing negara.


Editor: Agus Luqman

 

  • Abu Sayyaf
  • penculikan WNI
  • Filipina
  • Luhut Panjaitan
  • keamanan
  • keamanan laut

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!