BERITA

Pasca Kontak Senjata, Kemlu: 10 WNI yang Disandera Aman

"Belasan tentara Filipina tewas dalam kontak senjata itu. Sementara pihak militan, hanya 5 yang tewas"

Bambang Hari

Pasca Kontak Senjata, Kemlu: 10 WNI yang Disandera Aman
Aktivitas di halaman gedung PT Patria Maritime Lines, di kawasan Jababeka, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (30/3). 10 ABK perusahaan itu, disandera kelompok Abu Sayyaf di Filipina. (Foto:

KBR, Jakarta- Kementerian Luar Negeri memastikan 10 WNI yang disandera kelompok Abu Sayyaf dalam kondisi aman pasca kontak senjata antara kelompok itu dengan militer Filipina. Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhammad Iqbal menjelaskan, menurut informasi yang didapat, kesepuluh WNI yang disandera tidak berada di dalam lokasi kontak senjata yang terjadi. 

"Intinya tidak ada kaitan antara serangan kemarin dengan 10 warga negara kita. Sebab sejauh informasi yang kami terima, tidak ada yang mengindikasikan kesepuluh WNI itu tidak berada di tengah-tengah pertikaian yang kemarin," katanya kepada KBR, Senin (04/11).

Selain itu ia juga mengatakan, kedua negara masih terus berkoordinasi mengenai perkembangan 10 WNI tersebut. "Hingga hari ini, Menlu Filipina juga terus berkomunikasi langsung dengan Menlu Indonesia mengenai perkembangan yang terjadi," tambahnya.

Iqbal juga mengatakan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi juga telah menyampaikan ucapan bela sungkawa atas gugurnya 18 tentara Filipina akibat kontak senjata dengan kelompok militan Abu Sayyaf.

Kontak senjata pecah di wilayah Basilan, selatan Filipina. Selain menewaskan tentara, lima militan Abu Sayyaf turut menjadi korban tewas dalam kontak senjata tersebut. Retno memastikan operasi tersebut bukanlah operasi pembebasan bagi WNI. 

Baca juga:

Soal Abu Sayyaf, Indonesia Bisa Dorong Negosiasi Ulang Lewat ASEAN 

Editor: Dimas Rizky

  • penyanderaan WNI
  • Abu Sayyaf
  • kemenlu

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!