BERITA

Mabes Polri: Kasat Narkoba yang Diduga Menerima Suap Hanya Perantara

"Kepolisian Indonesia (Polri) menyebut Kepala Satuan Reserse Narkoba Kepolisian Resor Pelabuhan Belawan, Ichwan Lubis hanya dijadikan perantara suap. "

Gilang Ramadhan

Mabes Polri: Kasat Narkoba yang Diduga Menerima Suap Hanya Perantara
Gedung Badan Narkotika Nasional (BNN). Foto: Antara

KBR, Jakarta - Kepolisian Indonesia (Polri) menyebut Kepala Satuan Reserse Narkoba Kepolisian Resor Pelabuhan Belawan, Ichwan Lubis hanya dijadikan perantara suap. Juru bicara Polri, Boy Rafli Amar mengatakan, berdasarkan pemeriksaan awal, bandar narkoba bernama Togi meminta Ichwan memberikan uang tersebut ke pihak lain.

"Perlu dilanjutkan pemeriksaan yang lebih lanjut. Artinya kepada siapa uang ini akan diberikan. Pada pemeriksaan awal belum diketahui," kata Boy di Mabes Polri, Rabu (27/04/2016).


Ichwan, kata dia, dititipkan uang sebesar Rp 2,3 miliar. Uang tersebut dimaksudkan untuk memengaruhi penanganan perkara lain yang juga melibatkan Togi. Namun Boy enggan mengungkap kepada siapa uang ditujukan.


"Kepada siapa saya belum bisa mengatakan terlebih dahulu," ujarnya.


Boy membantah Ichwan menyimpan uang Rp 8 miliar lagi dari Togi. Menurutnya, uang Rp 8 miliar itu bukan berasal dari rekening Ichwan. "Uangnya bukan dalam penguasaan dia," jelas Boy.


Kasus ini kini ditangani Badan Narkotika Nasional (BNN). Boy berharap BNN menindak Ichwan sesuai fakta yang terjadi. Jika benar ada penyuapan, Boy meminta Ichwan dihukum dengan pantas.


Saat ini, Ichwan sudah dicopot dari jabatannya. Boy mengatakan, jika proses hukum terhadap Ichwan sudah selesai, giliran majelis etik polisi yang akan menindaknya.




Editor: Quinawaty Pasaribu 

  • Mabes Polri
  • boy rafli amar
  • suap narkoba
  • Ichwan Lubis
  • Togi
  • Bandar Narkoba

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!