KBR, Jakarta- Kementerian Riset, Teknologi, dan
Pendidikan Tinggi akan mulai memburu putra daerah Maluku yang berpotensi
untuk dididik menjadi calon tenaga kerja di proyek Blok Masela. Kata
Menristekdikti Muhammad Nasir, Presiden Jokowi sudah menginstruksikan
agar masyarakat Maluku dilibatkan dalam proyek ini.
Menurut
Nasir, jeda yang ada sambil menunggu proses pembangunan dimulai, harus
segera digunakan mempersiapkan sumber daya manusianya.
"Saat rapat terbatas sama Presiden katanya operasi dimulai 2021. Detail
enginering desainnya 2017-2018. Pembangunan berarti 2019 mulai. Kami
yang penting mencari putra daerah. Tahap berikutnya Rektor Unpatti
menyiapkan laboratorium dan infrastrukturnya," ujar Nasir, Selasa (5/4/2016).
Kementeriannya
sudah menggandeng Persatuan Insinyur Indonesia, Universitas Pattimura,
dan Politeknik Ambon. Nantinya, calon tenaga kerja lokal itu akan
disekolahkan untuk menjadi tenaga pembangun dan pengoperasian Blok
Masela di jenjang sarjana, magister, maupun diploma di Unpatti dan
Politeknik Ambon.
Meski begitu Nasir tidak membantah para
lulusan tetap akan bersaing dengan lulusan dari universitas lain. Kata
Nasir, fokus awalnya hanya soal bagaimana meningkatkan kualitas calon
tenaga kerja lokal agar mampu bersaing.
"Di era persaingan ini akan mungkin
terjadi. Oleh karena itu lulusan yang ada harus ditingkatkan
kualitasnya, maka mahasiswa yang ada di Unpatti (Universitas Pattimura)
dibantu dengan ITB, UGM, ITS dan yang lainnya supaya ada kesamaan
kualitas."
Selanjutnya, Kemenristekdikti akan membentuk tim
yang membahas lebih lanjut detail pelaksanaan wacana ini. Hingga saat
ini, mereka belum merinci program studi baru apa saja yang masih
dibutuhkan, dan tambahan infrastruktur yang harus dibangun untuk
memfasilitasi pengajaran. Nasir menargetkan pertengahan tahun ini
rancangan jelas program ini bisa diselesaikan.