BERITA

Genjot E-Commerce, Pemerintah Bakal Siapkan Anggaran Triliunan Rupiah

"Indonesia perlu mengejar ketertinggalan dengan negara tetangga, seperti Thailand, yang menganggarkan Rp 7 triliun tahun ini"

Ninik Yuniati

Genjot E-Commerce, Pemerintah Bakal Siapkan Anggaran Triliunan Rupiah
Foto: Antara

KBR, Jakarta - Presiden Joko Widodo berencana menyiapkan anggaran triliunan rupiah untuk pengembangan bisnis jual beli elektronik (e-commerce). Ia mengatakan, gelontoran anggaran ini untuk menumbuhkan banyak bisnis online (start-up).

Kata dia, Indonesia perlu mengejar ketertinggalan dengan negara tetangga, seperti Thailand, yang menganggarkan Rp 7 triliun tahun ini. Jokowi berharap, anggaran untuk e-commerce bisa melampaui Thailand dan dimasukkan dalam APBN-Perubahan 2016.

"Yang jelas komitmen kita berikan dukungan pada terutama pada start up, researchnya dll, sehingga mereka bisa kita dorong untuk bersaing berkompetisi, dengan negara-negara lain. (Thailand 7 T, Indonesia berapa?) Kalau saya maunya melebihi, kan belum. Saya kan baru dengernya sehari dua hari ini. (Di APBNP 2016?) Kalau memungkinkan kenapa? Jangan sering memundur-mundur gitu lho, kalau bisa tahun ini ya tahun ini, tapi kan kita melihat dulu kemenkeu ada peluang ndak untuk masuk ke sana" kata Jokowi seusai membuka pameran e-commerce di Tangerang, Banten, Rabu (27/4/2016).


Jokowi memperkirakan, bisnis e-commerce bakal menggusur keberadaan pusat perbelanjaan. "Saya bayangkan, kalau seperti ini diteruskan, mal-mal nanti banyak yang tutup. Karena sekarang belanja online dikirim ke rumah, ngapain ke mall lagi, mal-mal bisa tutup, hati-hati. Dunia berubah sangat cepat sekali" ujar dia.


Jokowi meminta pebisnis online nasional berani bersaing dengan pebisnis online asing yang merambah pasar dalam negeri.


"Minggu kemarin saya dengar Alibaba sudah masuk, dan ini menjadi peringatan kita semuanya. Dari luar sudah melihat potensi kita besar. Potensi digital ekonomi kita besar sekali. Mereka gabung nggak apa-apa, tapi semua sektor harus segera diisi" imbuh Jokowi.


Dengan kecanggihan teknologi aplikasi, Jokowi juga meminta pebisnis online mengangkat usaha kecil menengah agar mampu bertahan dan berkembang.


"Saya titip e-commers ini bisa digunakan untuk membantu kita, utamanya petani yang mau jual produk, nelayan, UMKM, juga produk dari kampung, desa, pelosok-pelosok, bisa disambung dengan aplikasi-aplikasi yang bisa membantu mereka" tutur dia.


Di sisi lain, pemerintah mengakui akses internet sebagai prasyarat utama bisnis online belum merata di seluruh Indonesia. Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menyebut, akses internet tercepat masih dominan dinikmati penduduk Jakarta.


"Bandingkan saudara-saudara kita yang di Timur khususnya di Papua dan Ambon, throughput untuk download mereka masih sekitar 300 kbps. Jadi kita di Jakarta ini menikmati 25 kali kecepatan, luxury, dari teknologi" kata Rudiantara.


Itu sebab, kata dia, pemerintah menargetkan jaringan 4G bisa dinikmati di seluruh kabupaten kota di Indonesia pada 1 Januari 2019.


"1 Januari 2019, semua ibu kota kabupaten dan kota madya seluruh Indonesia, sudah terhubung broadband, saat ini baru 400, 57 akan dibangun oleh teman-teman operator, 57 akan dibangun pemerintah melalui proyek Palapa Ring," pungkasnya.


Editor: Sasmito Madrim

  • presiden joko widodo
  • usaha kecil menengah
  • E-Commerce
  • Menteri Informasi dan Komunikasi Rudiantara

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!