BPS: Inflasi Maret 2016 Sebesar 0,19 Persen

"Penyumbang inflasi Maret 2016 di antaranya kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau. "

KBR, Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut inflasi Maret 2016 sebesar 0,19 persen. Kepala BPS, Suryamin mengatakan, angka inflasi itu masih terkendali karena hanya satu kota yang inflasinya di atas 1 persen, yaitu Bukittinggi sebesar 1,18 persen. Kata dia, penyumbang inflasi itu di antaranya kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau.

“Inflasi Maret 0,19 persen, kalau dibandingkan dengan tahun-tahun lalu, ini tergolong cukup terkendali. Dari 58 kota yang inflasi dan 24 yang deflasi, dan yang inflasinya 0 sampai 1 atau kurang dari 1 persen, dari 58 kota ada 57 kota, dan hanya satu yang di atas 1 persen, hanya Bukittinggi saja,” kata Suryamin di kantornya, Jumat (01/04/16).

Suryamin mengatakan, inflasi Maret masih terkendali dibanding lima tahun terakhir. Pada Maret 2011, IHK pernah mencapai deflasi 0,32 persen. Sedangkan pada Maret 2012, inflasi sebesar 0,07 persen dan pada Maret 2013 sebesar 0,63 persen. Pada Maret 2014, BPS mencatat inflas sebesar 0,08 persen dan pada Maret 2015 sebesar 0,17 persen.

Suryamin mengatakan, inflasi tahun kalender atau dari Januari hingga Maret 2016 sebesar 0,62 persen. Sedangkan inflasi dari tahun ke tahun sebesar 4,45 persen.

Dari catatan BPS, inflasi terendah terjadi di Yogyakarta, Malang, Tangerang, dan Singkawang dengan masing-masing sebesar 0,02 persen. Dia mengatakan, inflasi itu terjadi karena kenaikan harga sebagian indeks kelompok pengeluaran. Kelompok pengeluaran itu meliputi kelompok bahan makanan yang naik 0,69 persen.

Sementara itu, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau naik 0,36 persen. Ada pula kelompok sandang yang naik 0,55 persen, kelompok kesehatan yang naik 0,3 persen, serta kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga yang naik 0,03 persen.

Editor: Quinawaty Pasaribu 

• Inflasi Maret 2016
• BPS
• kepala bps suryamin
• inflasi 0
• 19 persen