BERITA

Serangan Pasukan Koalisi Mulai Ditingkatkan Hari Ini

""Koalisi yang melakukan (ledakan) itu. Kami mendapat informasi dari sejumlah sumber, serangan terhadap berbagai sasaran di sekitar Sanaa terus ditingkatkan,""

Damar Fery Ardiyan

Serangan Pasukan Koalisi Mulai Ditingkatkan Hari Ini
Suasana ruangan Kedutaan Besar Republik Indonesia setelah terkena serangan udara di Ibukota Yaman, Sana'a, Senin (20/4). ANTARA FOTO

KBR, Jakarta - Dirjen Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhammad Iqbal menyatakan intensitas serangan pasukan yang dipimpin Arab Saudi di Yaman mulai ditingkatkan mulai hari ini.

"Koalisi yang melakukan (ledakan) itu. Kami mendapat informasi dari sejumlah sumber, serangan terhadap berbagai sasaran di sekitar Sanaa terus ditingkatkan," kata Iqbal saat diwawancarai KBR, Selasa (21/5/2015).


Serangan pasukan koalisi ini akan dilakukan di wilayah sekitar Sanaa. Karena itu, Kemenlu mengimbau WNI di Yaman untuk segera meninggalkan Yaman, karena situasi keamanan di sana tak bisa diprediksi.


"Karena itu sejak semula kita terus mengimbau kepada WNI untuk evakuasi. Kita sudah tiga kali mengevakuasi, namun masih ada saja WNI yang tidak mau keluar," tambahnya.


Sebelumnya, seratusan Warga Negara Indonesia di Tarim, Yaman masih bertahan usai serangan bom yang meledak tak jauh dari KBRI di Sanaa. Salah seorang mahasiswa Indonesia, Imam Rahmatullah mengatakan, situasi di Tarim saat ini masih kondusif karena konflik belum menjalar ke daerah tersebut. Meski begitu, sudah 70 persen WNI di Tarim yang dipulangkan ke tanah air.


Kata dia, sisa WNI yang bertahan merupakan pelajar dan mahasiswa yang tengah melaksanakan ujian. Menurutnya, mereka akan pulang bulan depan bilamana situasi di Yaman tak kunjung membaik.



Editor: Quinawaty Pasaribu 

  • Kedubes di Yaman
  • yaman

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!