BERITA

KontraS Mendesak Presiden Joko Widodo Menunda Eksekusi Mati Mary Jane

" LSM Pemerhati HAM, KontraS mendesak Presiden Joko Widodo untuk menunda eksekusi mati terpidana kasus narkoba, Mary Jane. "

Ade Irmansyah

Kontras/KBR
LSM Pemerhati HAM, KontraS mendesak Presiden Joko Widodo untuk menunda eksekusi mati terpidana kasus narkoba, Mary Jane.

KBR, Jakarta- LSM Pemerhati HAM, KontraS mendesak Presiden Joko Widodo untuk menunda eksekusi mati terpidana kasus narkoba, Mary Jane. Ini menyusul penyerahan diri perekrut Mary Jane di Filipina untuk dijual. Wakil Koordinator Kontras, Krisbiantoro mengatakan, hal tersebut harus dijadikan pertimbangan oleh Presiden Jokowi, untuk meringankan vonis Mary Jane. Kata dia, kasus Mary Jane tersebut tidak berdiri sendiri. Dia hanyalah korban bukan pemain besar pengedar narkoba.

“Kelemahannya di KUHAP itu kan tidak menjelaskan kalau seseorang yang membawa narkoba dikarenakan ketidaksengajaan, karena yang diatur adalah hanya barang siapa kedapatan membawa, nah ini masalahnya. Jadi harapan kami kepada Pak Jokowi untuk mempertimbangkan kembali penolakan grasi terhadap Mary Jane, apalagi belum lama pak Jokowi juga sudah melakukan penolakan terhadap Benigno Aquino, jadi ini harus dipikirkan kembali oleh pak Jokowi karena Mary Jane ini berbeda dengan kasus lain, dia tidak berdiri sendiri soalnya,” ujarnya kepada KBR di Depan Gedung Kejaksaan Agung.

Sebelumnya, perekrut terpidana mati kasus narkoba asal Filipina, Mary Jane Veloso telah menyerahkan diri kepada kepolisian Filipina hari ini. Dikutip dari media Filipina, The Inquirer, Maria Kristina Sergio, yang dikenal juga dengan nama Mary Christine menyerahkan diri ke Kantor Polisi Daerah Nueva Ecija di Cabanatuan City sekitar pukul 10 pagi. Dilaporkan ada dua perekrut Mary Jane yang menyerahkan diri. Namun, media ini hanya menjelaskan soal penyerahan diri Maria dan tidak memaparkan soal penyerahan diri perekrut lainnya.

Editor: Dimas Rizky

  • #eksekusi mati
  • #MaryJane
  • #kontras

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!