NASIONAL

Deklarasi Anti Syiah, Gubernur Jabar Belum Jawab Surat IJABI

"KBR68H, Jakarta - Ikatan Jemaah Ahlul Bait Indonesia (IJABI) mengaku belum menerima surat jawaban dari penolakan kegiatan deklarasi anti Syiah dari Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan."

Wiwik Ermawati

Deklarasi Anti Syiah, Gubernur Jabar Belum Jawab Surat IJABI
Deklarasi Anti Syiah, Gubernur Jabar Belum Jawab Surat IJABI

KBR68H, Jakarta - Ikatan Jemaah Ahlul Bait Indonesia (IJABI) mengaku belum menerima surat jawaban dari penolakan kegiatan deklarasi anti Syiah dari Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan. Padahal surat itu sudah dikirimkan Kamis kemarin (17/4). Meski begitu, Ketua Pengurus Pusat IJABI, Syamsuddin Baharuddin berharap politisi PKS itu menghentikan deklarasi Syiah, pasalnya pihaknya tidak kuasa menghentikan acara tersebut.

"Dan terprovokasi oleh berbagai fitnah yang disampaikan dalam acara-acara seperti itu. Sebagai catatan saja bahwa acara seperti ini bukan kali ini baru dilakukan baik di Jawa Barat atau kota lainnya. Itu sebabnya kenapa kami sangat berharap Kapolda Jawa barat, Gubernur Jawa Barat,tidak menganggap persoalan yang biasa-biasa saja. Tapi ini persoalam yang serius, karena bisa menganggu sendi-sendi kehidupan, berbangsa dan bernegara," kata Syamsudin kepada KBR68H.

Syamsuddin Baharuddin menambahkan, pihaknya juga telah mengirimkan surat kepada Kapolda Jawa Barat dan Walikota Bandung. Surat tersebut berisi imbauan kepada gubernur dan jajarannya jika deklarasi tersebut dapat memicu konflik dan kebencian terhadap kelompok minoritas Syiah.

Minggu besok, Forum Ulama Umat Islam Indonesia (FUUI) akan menggelar Deklarasi Aliansi Nasional Anti-Syiah di Bandung, Jawa Barat. Dalam undangannya, acara itu  akan dihadiri lebih dari 100 ulama Indonesia

Editor: Damar Fery Ardiyan

red
  • Deklarasi Anti Syiah
  • Gubernur Jabar Belum Jawab Surat IJABI

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!