NASIONAL

Polri Keluarkan Imbauan Anggota dan Keluarga Tidak Bergaya Hidup Mewah

"Polri akan memberikan sanksi bagi anggota yang melanggar, termasuk penjatuhan sanksi terhadap anggota tersebut bila ada anggota keluarga yang melanggar."

Shafira Aurel

Polri Keluarkan Imbauan Anggota dan Keluarga Tidak Bergaya Hidup Mewah
Ilustrasi. (Foto: humas.polri.go.id)

KBR, Jakarta - Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) mengeluarkan lembaran Penerangan Satuan (Pensat) berisi imbauan agar anggota Polri dan keluarga tidak bergaya hidup mewah.

Juru bicara Mabes Polri Ahmad Ramadhan mengatakan Pensat dikeluarkan sebagai upaya untuk mendisiplinkan anggota agar tidak bergaya hidup mewah.

Ramadhan mengatakan berkali-kali pimpinan Polri, termasuk Kapolda ataupun Kapolres sudah menekankan kepada jajaran agar menjaga gaya hidup.

Ramadhan juga menegaskan Polri akan memberikan sanksi bagi anggota yang melanggar, termasuk penjatuhan sanksi terhadap anggota tersebut bila ada anggota keluarga yang melanggar.

"Untuk menjaga disiplin anggota, agar tidak bergaya hidup hedon dalam hal ini Divisi Humas telah mengeluarkan Pensat (penerangan satuan) kepada jajarannya. Salah satunya agar anggota juga termasuk keluarga, istri, dan anak-anaknya tetap menjaga gaya hidup," ujar Ahmad Ramadhan, kepada wartawan, Kamis (16/3/2023).

Baca juga:


Sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah mengimbau agar aparat tidak bergaya hidup mewah. Imbauan beberapa kali disampaikan, termasuk ketika mengumpulkan ratusan petinggi Polri di Istana Merdeka, pada Oktober 2022 lalu.

Jokowi khawatir gaya hidup mewah yang diperlihatkan di tengah situasi ekonomi yang tidak menentu akan menimbulkan kecemburuan sosial dan letupan-letupan sosial di tengah masyarakat.

Editor: Agus Luqman

  • gaya hidup
  • Polri
  • hedonisme
  • hidup mewah

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!