NASIONAL

Pimpinan Internal Jadi Musuh Terbesar Transformasi BUMN

"Erick menegaskan, akan membasmi para koruptor dengan dukungan dari Komisi Pemberantasan Korupsi, Kejaksaan Agung, BPK dan BPKP."

Resky Novianto

Transformasi BUMN
Menteri BUMN Erick Thohir. (Foto: ANTARA/Muhammad Iqbal)

KBR, Jakarta - "Musuh" terbesar dari program transformasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk maju dan berkembang, ternyata justru berasal dari kalangan pimpinan internal BUMN itu sendiri.

Pernyataan itu diungkapkan Menteri BUMN Erick Thohir, saat menyampaikan orasi ilmiah usai dianugerahi gelar "Doktor Honoris Causa bidang Manajemen Strategis" dari Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur, hari ini.

"Ada satu agenda yang melekat dalam transformasi BUMN, yaitu bersih-bersih BUMN dari korupsi. Musuh besar dari transformasi BUMN tidak berasal dari luar BUMN, tetapi melainkan dari BUMN itu sendiri bahkan dari pucuk pimpinannya. Bagi saya Korupsi adalah hal yang tidak terampunkan," kata Erick dalam orasi ilmiah berjudul "Eternitas Transformasi BUMN: Strategi Terobosan untuk Kebangkitan Ekonomi Indonesia Baru".

Menteri BUMN Erick Thohir juga mengingatkan kepada seluruh jajarannya, terkait program "bersih-bersih" di lingkungan BUMN. Erick menegaskan, akan membasmi para koruptor dengan dukungan dari Komisi Pemberantasan Korupsi, Kejaksaan Agung, Badan Pemeriksa Keuangan, dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.

Baca juga:

Erick Targetkan Holding BUMN Tambang Mind Id Raih Pendapatan 108 T

Usai Restrukturisasi Utang, Eric Thohir: Garuda Indonesia Bisa Tambah Pesawat

Erick juga menyebut, inisiasi terbaru dari Kementerian BUMN adalah, menerbitkan "daftar hitam" nama-nama direksi perusahaan BUMN yang terjerat kasus hukum atau korupsi.

"Dengan begitu mereka tidak akan bisa lagi kembali masuk ke dalam ekosistem BUMN manapun, karena ini penting. Kalau tidak, kita sudah merapikan nanti oknumnya balik kembali. Blacklist ini yang inisiasi terbaru kita lakukan," tuturnya.

Sebelumnya, beberapa pimpinan perusahaan BUMN terjerat korupsi. Sebut saja Garuda Indonesia, Jiwasraya hingga Asabri.

Editor: Fadli

  • BUMN
  • Erick Thohir
  • Transformasi BUMN

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!