NASIONAL

Pakar: Investasi Besar Harus Sebanding dengan Pemberdayaan Masyarakat

"Seperti, mempersiapkan tenaga kerja penduduk lokal di daerah tujuan investasi."

Pakar: Investasi Besar Harus Sebanding dengan Pemberdayaan Masyarakat
Ilustrasi: kawasan industri (ANTARA/ Biro Humas Kementerian Perindustrian)

KBR, Jakarta- Sebagian kalangan ekonom menyebut besarnya investasi harus sebanding dengan manfaat sosial kemasyarakatan dan lingkungan.

Pakar Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI), Teguh Dartanto mengatakan nilai investasi harus benar-benar bisa dikembangkan untuk pemberdayaan masyarakat. Seperti, mempersiapkan tenaga kerja penduduk lokal di daerah tujuan investasi.

"Ini memang bukan tugas yang sederhana dan pendek, misalnya kita melakukan investasi perikanan ataupun pertambangan, mungkin enggak serta-merta penduduk di wilayah itu sudah siap, dalam arti men-support tenaga kerja. Oleh karena itu mungkin dalam sementara dalam jangka pendek itu harus ada roadmap," kata Teguh dalam diskusi bertajuk Dampak Realisasi Investasi terhadap Perekonomian, Sosial, dan Lingkungan Hidup, di kanal YouTube Kementerian Investasi-BKPM, Jumat, (23/3/2023).

"Misalnya jangka pendek mungkin tenaga kerjanya kita ambil dari luar wilayah tersebut, tetapi perusahaan dan juga pemerintah daerah harus bekerja sama bagaimana menyiapkan tenaga kerja yang nanti akan mendukung industri tersebut," imbuhnya.

Berdayakan Masyarakat Lokal

Teguh mengatakan dampak jangka panjang dari investasi harus bisa memberdayakan masyarakat lokal untuk direkrut dan dilatih sehingga dapat mengisi atau menggantikan tenaga kerja dari luar. 

Menurutnya, hal itu merupakan salah satu kunci membangun keterikatan sosial di wilayah investasi dengan masyarakat sekitar.

"Masyarakat itu sebenarnya butuhnya apa sih, butuhnya kalau ada investasi di suatu wilayah dia mendapatkan kesejahteraan, dan melalui apa, pasti dengan tenaga kerja," Tutur Teguh.

"Atau mungkin juga misalnya difasilitasi misalnya pembukaan warung-warung atau mungkin untuk kantinnya diserahkan ke masyarakat, artinya memang enggak semuanya harus aspek ekonomi,"tambahnya.

Baca juga:


- 2022, Investasi Paling Tinggi untuk Industri Logam dan Turunannya

- Rakornas Investasi, Jokowi: Jangan Sampai Hilang

Target Investasi

Sebelumnya, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengungkapkan target investasi yang ditetapkan tahun ini lebih besar dibandingkan tahun lalu. Padahal, saat ini ekonomi global diprediksi tidak stabil

Jumlah target investasi itu naik dari Rp1.200 triliun pada 2022 menjadi Rp1.400 triliun di 2023.

"Jujur saja, 2023 adalah tahun berat bagi Republik Indonesia," ujar Bahlil di Kementerian Investasi, Selasa (24/2/2023).

Editor: Resky Novianto

  • bkpm
  • investasi

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!