NASIONAL

Mobil Listrik Ramah Lingkungan dan Kantong, Emang Iya?

"Kehadiran mobil listrik di Indonesia menarik perhatian sebagai alternatif kendaraan dan sejumlah insentif yang disediakan pemerintah."

Jumat 17 Mar 2023, 12.20 WIB

KBR, Jakarta - Akhir-akhir ini mobil pelat biru mulai sering lalu-lalang di jalanan ibu kota. Tak hanya di Jakarta, pembeli mobil listrik makin meluas ke daerah. Ada berbagai alasan yang melatarbelakangi orang mulai beralih ke jenis mobil ini. 

Menurut Ketua Komunitas Mobil Elektrik Indonesia (KOLEKSI), Arwani Hidayat ada dua alasan besar, menjaga lingkungan dan insentif pajak.

Bagi yang melek lingkungan, membeli mobil listrik bisa jadi sebuah usaha untuk menjaga alam sebab kendaraan ini tak menghasilkan banyak polutan pada saat pembakaran.

“Mobil konvensional itu kan dalam proses pembakarannya itu kan menghasilkan emisi, polutan-polutan itu kan cukup berbahaya,” ujar Arwani.

Sementara itu ada pula yang memilih membeli mobil listrik karena bisa menghemat pengeluaran transportasi. Meski harga kendaraan listrik relatif lebih mahal hingga bisa mencapai Rp700-an juta per unit, tapi pemerintah memberikan banyak insentif, salah satunya soal pajak.

“Perpres 55 (tahun 2019) dan turunannya peraturan menteri dalam negeri untuk BBNKB (Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor) di seluruh daerah sudah menerapkan BBNKB-nya hanya 10% dari mobil konvensional yang setara,” jelas Arwani.

Baca juga: 

Ekonomi Gonjang-ganjing Cobain Frugal Living

Strategi Maksimalkan Keuntungan di Reksa Dana

Arwani Hidayat menyebut fasilitas garansi dari dealer hingga 8 tahun jadi keuntungan membeli mobil listrik. (Dok: Pribadi)

Berbeda dengan mobil konvensional, mobil listrik tidak butuh perawatan khusus, hanya baterai saja. Menurut Arwani jika mesin listrik rusak maka perawatannya masih ditanggung oleh dealer.

“Jadi kalau sparepart umum secara keseluruhan digaransi 3 tahun. Motor listrik, inventer, itu digaransi 5 tahun. Kemudian baterai digaransi 8 tahun,” kata Arwani.

Sebagai salah satu kendaraan alternatif baru, mobil listrik dinilai masih memiliki potensi untuk dijual kembali. Harga jualnya pun tak akan terlalu jauh dengan harga baru sehingga masih cukup menguntungkan bagi penjual.

“Dilihat dari antusiasme dan kemudian target-target yang harus dicapai terkait percepatan moda transportasi berbasis baterai atau mobil listrik sebetulnya cukup besar. Semakin berkembang ekosistem juga semakin terbentuk dengan baik,” ujar Arwani.

Dengarkan apa saja keuntungan dan tips membeli mobil listrik bersama Ketua Komunitas Mobil Elektrik Indonesia (KOLEKSI), Arwani Hidayat di Uang Bicara episode Mobil Listrik Ramah Lingkungan dan Kantong, Emang Iya? Di KBR Prime, Spotify, Apple Podcast, dan platform mendengarkan podcast lainnya.