NASIONAL

Impor Kereta Bekas atau Bangga Buatan Indonesia

"Indonesia kini memang tidak perlu mengimpor gerbong KRL karena industri kereta api nasional mampu memproduksi kebutuhan dalam negeri. "

Muthia Kusuma

kereta bekas
Penumpang kereta rel listrik (KRL) commuter line menunggu kereta di Stasiun Tanah Abang, Jakarta (9/6/2020). (Foto: ANTARA/Muhammad Adimaja)

KBR, Jakarta - Pengamat Kebijakan Publik mendorong pemerintah memenuhi kebutuhan rangkaian kereta KRL Jabodetabek pada 2023 hingga 2024.

Pengamat Kebijakan Publik PH&H Public Policy Interest Group, Agus Pambagio mengatakan, kekosongan itu menyusul sepuluhan rangkaian kereta yang pensiun tahun ini, dan 16 rangkaian kereta yang pensiun tahun depan.

Menurutnya, pemenuhan kebutuhan rangkaian kereta itu terkendala ketidaksanggupan PT Industri Kereta Api (INKA) menyediakan rangkaian kereta sebelum 2025, dan izin impor Kementerian Perindustrian.

"Untuk bisa mengimpor barang, apapun itu baru dan bekas harus ada rekomendasi dari Kementerian Perindustrian. Nah surat dilayangkan dan baru dijawab oleh Kementerian Perindustrian itu tanggal 6 Januari, jadi hampir empat bulan Kementerian Perindustrian baru menjawab dan mengatakan tidak setuju dengan impor kereta bekas. Lalu bagaimana dong menangani 200.000 orang per hari yang terlantar itu seperti apa? Apakah tidak heboh?" ucap Agus kepada KBR, Kamis, (2/3/2023).

Agus menambahkan, PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) bulan ini akan menandatangani nota kesepahaman dan kontrak dengan PT INKA untuk pengadaan sepuluh rangkaian kereta senilai Rp4 triliun.

Ia pun mempertanyakan kemampuan bayar pemerintah senilai kontrak tersebut.

Agus membandingkan anggaran untuk impor kereta senilai 10 persen dari harga kereta baru dan produknya sudah tersedia.

"DPR yang tidak tahu ujung pangkalnya mengatakan, 'ngapain kita beli bekas? Beli baru dong.' Oh siapa yang tidak setuju beli baru, setuju. Kalau barangnya ada dan uangnya ada. PT KCI sudah menandatangani MoU dan bulan ini segera kontrak dengan PT INKA untuk pengadaan 10 rangkaian itu senilai Rp4 triliun. Uangnya dari mana? Sementara tiket KRL kan tidak boleh dinaikkan oleh Menteri Perhubungan," ucapnya.

Agus meminta agar antar-kementerian untuk menyelesaikan polemik impor KRL bekas dari Jepang.

Baca juga:

- Jengkel Kementerian/Lembaga Masih Impor, Jokowi: Bodoh Sekali

- Jokowi Instruksikan Jajaran Gunakan Produk Lokal

Katanya Bangga Beli Buatan Indonesia

Sementara itu, Kementerian Perindustrian menolak permintaan PT KCI untuk mengimpor gerbong kereta rel listrik bekas dari Jepang.

Sekretaris Jenderal Kemenperin Dody Widodo mengatakan, Indonesia kini memang tidak perlu mengimpor gerbong KRL karena industri kereta api nasional mampu memproduksi kebutuhan dalam negeri.

"Gerbong KRL itu bisa dibuat perusahaan dalam negeri, PT Industri Kereta Api. Katanya bangga beli buatan Indonesia. Bangladesh saja membeli produk kereta kita sampai Rp1,3 triliun," ujarnya seperti dikutip Antara (28/2/2023).

Berbeda sikap dengan Kemenperin. Kementerian Perhubungan melalui Ditjen Perkeretaapian (DJKA) justru mendukung peremajaan sarana KRL yang sedang dilakukan PT KCI dengan melakukan impor kereta bekas.

"Pengadaan sarana ini harus segera dilaksanakan untuk menggantikan beberapa rangkaian kereta yang akan dipensiunkan pada 2023-2024 mengingat usia pakaiannya yang sudah terlalu lama," ujar Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati dalam keterangan persnya (1/3/2023)

Jokowi: Stop Impor

Tahun lalu, Presiden Joko Widodo berkali-kali mendorong agar seluruh jajaran pemerintah menghentikan impor barang.

Jokowi bahkan mengancam akan mengumumkan nama-nama pemerintah pusat, daerah dan BUMN, yang lebih memilih membeli barang-barang impor daripada barang buatan dalam negeri.

Jokowi menargetkan, 40 persen atau Rp400 triliun nilai pengadaan barang pemerintah pusat, daerah dan BUMN harus bisa dibelanjakan produk buatan dalam negeri.

"Seragam dan sepatu tentara dan polisi beli dari luar. Kita ini produksi di mana-mana bisa. Jangan diterus-teruskan. Alkes menteri kesehatan, tempat tidur untuk rumah sakit. Produksinya saya lihat di Jogja ada, Bekasi, Tangerang ada, beli impor. Mau kita terus-teruskan. Silakan. Nanti mau saya umumkan kok. Saya kalau sudah jengkel saya umumkan nanti "ini rumah sakit daerah beli impor, Kementerian Kesehatan masih impor" saya baca nanti," kata Jokowi saat memberi pengarahan tentang aksi afirmasi bangga buatan Indonesia (25/3/2022).

Editor: Fadli

  • KRL
  • kereta bekas
  • impor
  • stop impor
  • bangga buatan indonesia

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!