NASIONAL

Menteri Teten Dorong K/L dan Pemda Gunakan E-Katalog Produk UMKM untuk Belanja Pemerintah

Ilustrasi: Pelaku UMKM mengikuti pameranUMKM Gayeng 2021 di Semarang, Jawa Tengah. Jumat,  (30/4/21)

KBR, Jakarta—Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki optimistis dapat mengejar target belanja pemerintah terhadap produk-produk UMKM dan koperasi hingga Rp424,8 triliun. 

Dia mengatakan, saat ini Kementerian Koperasi dan UKM mendorong kementerian, pemda hingga asosiasi untuk bertransaksi di e-katalog Lelang Pengadaan Barang/jasa (LKPP) dan menyusun produk usaha UMKM dan koperasi. 

"Partisipasi UMKM dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah perlu dioptimalkan melalui, pertama optimalisasi melalui e-katalog dan e-tendering. Kedua, sosialisasi pengadaan barang jasa melalui LKPP pendampingan UKM onboarding LKPP. Ketiga, fasilitasi skema pembiayaan Himbara BNI dan BRI untuk UMKM barang dan jasa. Keempat, sinergi platform lokapasar dan LKPP," kata Teten dalam acara Sosialisasi Percepatan penyediaan 40 Persen Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah, Selasa (15/3/2022).

Teten menyebut, potensi belanja untuk menyerap produk UMKM masih sangat besar. Tahun ini saja, kata Teten, potensi pembelian produk dalam negeri bisa menembus Rp1.062,2 triliun. 

Apalagi, jika melihat tren belanja pemerintah untuk produk UMKM pada tahun sebelumnya, yakni sebesar Rp216,6 triliun.

Baca Juga:

"Secara nasional, data transaksi pengadaan secara elektronik atau SPSE dan Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan atau SIRUP pada 27 Desember 2021 menunjukkan bahwa realisasi belanja paket usaha kecil Rp216,6 triliun. Lebih besar dari realisasi tahun 2020 sebesar Rp94 triliun. Melihat tren ini saya ingin mengajak kita semua untuk terus optimis untuk mengoptimalkan belanja pemerintah menyerap produk UMKM," ujarnya.

Pada tahun ini Kementerian Koperasi dan UKM berencana menjaring sejuta produk UMKM masuk ke dalam e-katalog LKPP. Upaya ini diharapkan bisa menambah tingkat pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 1,6 sampai 1,8 persen.

Saat ini, kata Teten, kementeriannya menyasar belanja produk strategis UMKM dan koperasi. Misalnya alat kesehatan, simulator alat penembak, body protector, seragam, helm, mobil ambulans, alat komunikasi, konversi mobil listrik, garmen dan lain-lain.

Teten juga menambahkan pemerintah akan mengadakan business matching antara pelaku usaha dengan kementerian/lembaga dan pemda yang akan dilaksanakan di Bali pada 21 hingga 24 Maret.

"Business matching merupakan upaya afirmasi pemerintah mempertemukan dari sisi demand terkait kebutuhan pengadaan barang jasa pemerintah dengan sisi suplai terkait dengan penyiapan kapasitas dan kualitas produk UMKM dan koperasi sebagai penyedia barang dan jasa," paparnya.

Editor: Agus Luqman

  • UKM
  • KemKop UKM
  • e-katalog
  • umkm digital
  • kredit UMKM

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!