NASIONAL

Kredit UMKM di Indonesia Jauh Tertinggal Dibanding Thailand

Ilustrasi: Pekerja UMKM membuat bakpia khas Sabang di tempat produksi bakpia, Sabang, Aceh. Selasa,

KBR, Jakarta— Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mendorong perbankan untuk menyalurkan peningkatan kredit terhadap Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) hingga mencapai target sebesar 30 persen pada 2024. 

Menteri Erick mengatakan, penetrasi kredit untuk UMKM industri perbankan masih tergolong rendah, yakni 20 persen dari total porsi kredit yang ada. 

Persentase itu membuat Indonesia tertinggal jauh dibandingkan negara lain seperti Thailand yang mampu menyentuh 50 persen.

"Bapak presiden mendorong harus menjadi 30 persen. Tetapi yang menarik data ini dilihat bahwa seperti KUR itu 92,4 persen adalah Himbara. Jadi Himbara adalah lokomotif dalam pembiayaan UMKM, karena itu kita lihat angkanya pun sekarang dari Rp282 triliun, bapak presiden minta ditingkatkan sampai Rp388 triliun. Tapi ini baru 30 persen," kata Erick Thohir pada acara Forum Diagil Bisnis- Sidang Dewan Pleno HIPMI 2022, Jumat (18/3/2022).

Baca Juga:

Erick Thohir mengingatkan agar perbankan tidak takut menggelontorkan kredit modal usaha dan dan pengembangan kepada UMKM. 

Apalagi, katanya, himpunan bank milik negara (Himbara) mesti memiliki keberpihakan untuk mendorong sektor UMKM. 

Selain itu, pengusaha UMKM juga perlu berbenah dengan merancang bisnis model yang baik dan memiliki memperbaiki track record pinjaman sebelum mengajukan kredit .

Saat ini, kata Erick, beberapa bank Himbara sudah menjalankan program terkait penyaluran kredit usaha. 

Dia mencontohkan, Bank Mandiri yang kini mengusung program Wirausaha Muda Mandiri dan Bank Negara Indonesia (BNI) dengan program XPORA BNI yang berorientasi pada ekspor UKM.

"Apalagi kalau eksport itu suka ada captive market-nya mudah sekali mendapat pembiayaan. Di BRI ada ini Pengusaha Muda Brilian. Di bank syariah (BSI) yang baru jadi kita punya Muslim Leader Preneur. Karena kita tahu sebagai negara muslim yang terbesar tetapi sama seperti sumber daya alam, seperti teknologi digital, kita tidak masuk 10 besar yang memproduksi halal industri," katanya.

Editor: Agus Luqman

  • kredit UMKM
  • UMKM
  • umkm digital
  • BUMN
  • Erick Thohir

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!