NASIONAL

Keluhkan Harga Kedelai, Penggiat Bagikan Tempe Koro Pedang Kepada DPR

""Kami rakyat biasa tidak punya kemampuan apapun juga. Jadi kami hanya mengeluh dan mengusulkan,""

Resky Novianto

Rapat dengan DPR, Asosiasi Pedagang bagikan tempe koro pedang, Komisi IV, Senayan, Senin (21/03/22).
Rapat dengan DPR, Asosiasi Pedagang bagikan tempe koro pedang, Komisi IV, Senayan, Senin (21/03/22). (DPR)

KBR, Jakarta-  Ketua Umum Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu (Gakoptindo) Aip Syarifuddin mengatakan setiap pekannya harga kedelai terus naik, mengikuti harga kedelai dunia. Hal itu disampaikannya saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi Bidang Pertanian DPR RI, hari ini, Senin (21/3/2022).

"Pada waktu akhir Februari itu, kita ini masih Rp11.500 per kilogram, sekarang sudah Rp12.300 harganya itu. Jadi naik terus, karena kami rakyat biasa tidak punya kemampuan apapun juga. Jadi kami hanya mengeluh dan mengusulkan," ujar Aip saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi Bidang Pertanian DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (21/3/2022).

Aip berharap komisi Bidang Pertanian DPR bisa menyuarakan keluhan dan masukan dari jutaan pedagang tempe tahu yang usahanya kian terhimpit akibat kenaikan harga tersebut.

Baca juga:

Harga Minyak Goreng Masih Tinggi, Ekonom: Harusnya Subsidi Diberikan untuk Minyak Curah

Harga Kedelai Naik, Kemendag Akui Tidak Bisa Berbuat Banyak

Dalam pertemuan tersebut Penggiat Koro Pedang memperkenalkan dan merekomendasikan kacang koro pedang sebagai bahan baku pengganti kedelai untuk membuat tempe.  Alasannya, tanaman yang dibawa bangsa Portugis ke Indonesia itu dapat tumbuh di lahan yang kurang subur dan dapat tumbuh di dataran rendah maupun tinggi. 

"Kami nyatakan, bahwa koro pedang berpotensi mensubstitusi kedelai impor. Kedua, pengrajin tempe harus segera mengenal dan berani beralih menggunakan koro pedang dalam bahan baku tempenya," ujar Penggiat Koro Pedang. 

Mereka juga membagikan tempe dan keripik yang dibuat dari koro pedang kepada para anggota dewan.

Sebelumnya, Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyatakan kenaikan harga tahu dan tempe, sebagai imbas dari meroketnya harga kedelai di pasar global.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Oke Nurwan mengatakan, harga kedelai di pasar global telah melesat signifikan dalam kurun waktu dua tahun terakhir.

Berdasarkan data yang dimiliki, terhitung sejak awal tahun 2020 atau sebelum merebaknya pandemi Covid-19 harga kedelai telah meroket 92 persen sampai dengan Maret ini.

Editor: Rony Sitanggang

  • komoditas pangan
  • harga kedelai melambung
  • kacang koro pedang
  • Tempe Koro Pedang

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!