NASIONAL

COVID-19 Masih Mengancam, Vaksin Bukan Pengganti Prokes

"Apalagi, cakupan vaksinasi COVID-19 dosis primer dan penguat (booster) di tanah air masih juga belum mencapai target."

Muthia Kusuma

Pengganti Prokes
Vaksinator sedang siapkan suntikan dosis kedua di RSUD Arifin Achmad, Pekanbaru, Riau (28/1/2021). (Foto: ANTARA)

KBR, Jakarta - Satgas Penanganan COVID-19 menegaskan, vaksinasi bukan untuk menggantikan penerapan Prokes atau protokol kesehatan 3M (memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan). Apalagi, cakupan vaksinasi COVID-19 dosis primer dan penguat (booster) di tanah air masih juga belum mencapai target.

Juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mencatat, cakupan booster di tanah air masih sekira 6 persen atau lebih sedikit ketimbang Singapura yang hampir mencapai 70 persen, dan Chili sebesar 80,3 persen.

"Kenaikan kasus terjadi pada lima dari 15 negara dengan capaian booster di atas angka dunia. Kelima negara tersebut memiliki capaian booster yang tinggi, yaitu Italia 63 persen, Jerman 58 persen dan tengah melakukan pula melakukan penyesuaian (pelonggaran-red) kebijakan seperti karantina. Namun hal tersebut tidak dibarengi dengan disiplin prokes yang ketat. Nah berkaca dari hal tersebut tentunya kita harus belajar," tutur Juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers, Rabu (23/3/2022).

Wiku menambahkan, rendahnya cakupan vaksinasi dosis penguat itu diperparah dengan tingkat kedisiplinan masyarakat terhadap Prokes yang menurun. Berdasarkan data Satgas, ada 29 persen atau 1.811 desa/kelurahan yang kepatuhan memakai maskernya masih rendah.

Penurunan kepatuhan itu juga dibarengi dengan penurunan perangkat desa atau kelurahan yang melaporkan hasil monitoring implementasi Prokes ke Satgas. Wiku mencatat, hanya 6 ribu desa/kelurahan dari total 80 ribu desa/kelurahan yang masih aktif melapor.

Baca juga:

- Idulfitri 2022, Jokowi Izinkan Mudik dan Tarawih Berjemaah

- Antibodi Warga Terbentuk, Tak Jamin RI Bebas COVID-19

Wiku mengingatkan, akselerasi vaksinasi COVID-19 dan peningkatan kepatuhan terhadap Prokes bertujuan agar masyarakat dapat menjalankan aktivitas sosial dan keagamaan, seperti ibadah Ramadan dan IdulFitri sehingga tetap aman.

Editor: Fadli Gaper

  • Vaksinasi Covid-19
  • vaksinasi booster
  • pandemi covid-19
  • Wiku Adisasmito

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!