BERITA

Pembangunan RS Khusus Corona di Pulau Galang Kepri Butuh 400 M

Pembangunan RS Khusus Corona di Pulau Galang Kepri Butuh 400 M

KBR, Jakarta-  Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memulai pembangunan fasilitas observasi, penampungan, karantina dan isolasi untuk pengendalian penyakit infeksi menular, Senin (9/3/2020). Lokasinya dibangun di pulau Galang, Batam, Kepulauan Riau. Bekas kamp pengungsi Vietnam saat terjadi konflik di negara tersebut pada 1979 silam.

Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR, Endra S Atmawidjaja menyebut pembangunan lokasi observasi pasien penyakit infeksi menular ini ditaksir memakan biaya anggaran untuk pembangunan tahap I dan II sebesar Rp400 Miliar.


"Kita perkirakan anggaran, kita sudah hitung persisnya, kalau sampai tahap I tahap II itu bisa menelan anggaran sekitar 400 miliar. Untuk tahap I mungkin 150 atau 200 miliar termasuk alat-alat kesehatan di situ," kata Endra kepada KBR, Senin (9/3/2020).



Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR, Endra S Atmawidjaja mengatakan  angka tersebut masih akan berubah. Endra mengatakan, saat ini Kementerian PUPR masih harus berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan terkait standar bangunan rumah sakit akan diterapkan.


"Kita masih hitung, kita koordinasi terus dengan Kementerian Kesehatan yang memberikan standar untuk kondisi kedaruratan itu seperti apa," katanya.


Kementerian PUPR juga menyatakan PT Wijaya Karya dan PT Waskita Karya telah dipilih sebagai kontraktor yang bekerja membangun fasilitas kesehatan tersebut.


"Sekarang kita sudah mulai land clearing. Kita sudah tunjuk kontraktornya. dan kita sudah menunjuk PT Wijaya Karya dan PT Waskita Karya keduanya BUMN untuk bekerja di situ membentuk KSO. Nanti disupervisi manajemen konstruksinya oleh Irama karya itu juga BUMN," pungkasnya.


Editor: Rony Sitanggang

  • COVID-19
  • Wabah
  • virus corona
  • SARS-CoV-2
  • Kementerian Kesehatan

Komentar (1)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

  • Paul M Nuh4 years ago

    apakah bisa selesai dalam waktu kurang dari sebulan seperti di Cina?