BERITA

Atasi Panic Buying, Moeldoko Minta Swalayan Dijaga Polisi

Atasi Panic Buying, Moeldoko Minta Swalayan Dijaga Polisi

KBR, Jakarta - Pemerintah bakal menertibkan masyarakat yang membeli masker dan kebutuhan sehari-hari secara berlebihan.

Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko mengatakan, KSP akan bekerjasama dengan kepolisian untuk membatasi pembelian masker atau kebutuhan pokok lain.

Menurut Moeldoko, saat ini kepanikan masyarakat dengan membeli banyak masker dan kebutuhan pokok, lantaran takut dengan wabah COVID-19 malah membuat 

“Tidak perlu panik. Masyarakat tenang saja. Kalau nanti terjadi (kepanikan) maka akan mempengaruhi ketersediaan. Besok juga saya akan undang Kapolri untuk membantu menjaga tempat-tempat seperti itu. Sehingga tidak perlu lagi masyarakat melakukan hal-hal yang sesungguhnya bisa dihitung," kata Moeldoko, di Kantor KSP, Jakarta, Senin (2/3/2020).

Moeldoko mengatakan, para polisi yang ditugaskan di beberapa swalayan atau pun pusat perbelanjaan nantinya bertugas untuk mengawasi jumlah pembelian masker masyarakat.

“Nanti Kapolri supaya menurunkan anggotanya untuk ikut membatasi masyarakat melakukan hal yang berlebihan seperti itu," kata Moeldoko. 

Kepanikan terjadi lantaran pemerintah mengumumkan dua orang warga Depok, Jawa Barat positif terkena virus corona penyebab COVID-19. 

Saat ini pemerintah masih melakukan pelacakan terkait ruang lingkup kontak antara dua pasien dengan orang lain, sebelum pasien menjalani karantina di RS Pusat Infeksi Sulianti Saroso. 

Menurut Moeldoko, sikap masyarakat menanggapi informasi tersebut sangat berlebihan. Apalagi jika melihat informasi di berbagai sosial media, kepanikan tersebut malah menimbulkan ketakutan besar.

Stok aman

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga mengimbau warga ibu kota tak menyikapi adanya dua pasien positif Corona dengan panik. 

Anies meminta warga tidak membeli barang-barang atau bahan makanan secara berlebihan (panic buying).

Anies mengklaim, sudah ada laporan dari Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) bahwa stok barang di Jakarta aman.

"Karena itu tidak perlu belanja secara excessive. Belanja excessive (berlebihan) itu kan bila khawatir stoknya berkurang. Ini stoknya cukup. Memang yang diburu hanya beberapa item, tetapi saya perlu sampaikan jangan melakukan pembelian secara berlebih karena itu bisa mengganggu stabilitas, meski stok mereka (Asosiasi Ritel) sampaikan cukup," kata Anies dalam jumpa pers di Kompleks Balai Kota, Senin (2/3/2020) malam.

Anies Baswedan menambahkan panic buying sudah terjadi di sejumlah pusat perbelanjaan ibu kota sejak siang tadi, atau tak lama usai Presiden Joko Widodo mengumumkan kasus positif Corona pertama di Indonesia. 

Secara khusus ia meminta warga tidak perlu memborong hand sanitizer (cairan antiseptik pembersih tangan) untuk persediaan pribadi. Menurut Anies, pencegahan penularan Covid-19 lebih efektif menggunakan air mengalir dan sabun.

"Meskipun beramai-ramai belanja hand sanitizer, tapi sesunggahnya pembersihan yang paling baik adalah menggunakan air dan sabun. Karena itu cuci tangan dengan air dan sabun," imbau eks Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.

Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta membentuk Tim Tanggap Covid-19 untuk menyikapi ditemukannya dua pasien positif Corona di Indonesia. Tim itu bekerja untuk mamantau penyebaran Virus Corona di Jakarta.

Editor: Agus Luqman

  • masker
  • virus corona
  • COVID-19
  • KSP
  • Moeldoko
  • Anies Baswedan
  • kesehatan

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!