BERITA

Polda Papua Dalami Asal Usul Uang dan Senjata dari Warga Yapen Papua

" Juru bicara Polda Papua AM Kamal mengklaim Michael Merani merupakan buron yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) terkait berbagai kriminal. "

Polda Papua Dalami Asal Usul Uang dan Senjata dari Warga Yapen Papua
Ilustrasi. (Foto: ANTARA)


KBR, Jakarta - Kepolisian Daerah Papua mendalami asal-asul uang sekitar Rp140 juta dan senjata api yang disita dari Michael Merani.

Michael tewas ditembak aparat TNI dan polri dalam penggerebekan pada Senin (27/3/2017) di Distrik Angkaisera, Kabupaten Kepulauan Yapen, Papua.


Juru bicara Polda Papua AM Kamal mengklaim Michael Merani merupakan buron yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) terkait berbagai kriminal.


"Pada 2013 dia pernah melakukan penyerangan terhadap Polsek, kemudian sempat merampas senjata anggota polisi juga, dan sudah ada dalam daftar DPO. Kemudian beberapa kali sudah diimbau untuk menyerahkan diri," kata Kamal kepada KBR, Selasa (28/3/2017).


Baca juga:


Kamal mengatakan penggerebekan terhadap Merani dilakukan di rumah mertuanya pada Senin dini hari. Saat itu, kata Kamal, Merani sedang berkumpul di bagian belakang rumah dengan keluarga dan temannya.


"Ketika dilakukan penggerebekan, aparat mendobrak pintu depan, dia lewat pintu belakang melakukan perlawanan dan penembakan sambil lari. Terus kemudian dia tertembak di kaki sebelah kiri, paha dan dada kiri," kata Kamal.


Kamal mengklaim Michael Merani merupakan anggota Tentara Nasional Pembebesan Papua Barat. Namun ia mengatakan, penggerebekan yang polisi lakukan berkaitan dengan tindak pidana yang Merani lakukan, bukan terkait organisasi Papua Merdeka.


"Dia juga sering membuat resah warga sana," sebut Kamal.


Dari rumah Michael, Kepolisian menyita uang Rp140.200.000, satu bendera Bintang Kejora, satu senjata laras panjang jenis SS1, sembilan magazine SS1, satu rompi loreng, satu sangkur komando, dan ratusan butir amunisi berbagai ukuran.


Kamal mengatakan, Kepolisian sudah melakukan otopsi terhadap jenazah Merani. Saat ini jenazah sudah dimakamkan keluarganya.


Baca juga:


Editor: Agus Luqman 

  • Kabupaten Yapen
  • Papua
  • penembakan warga Papua
  • Polda papua
  • pelanggaran HAM papua
  • OPM
  • Papua Merdeka

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!