BERITA

KPU Jakarta Diminta Verifikasi Perbedaan Data Pemilih dengan Surat Keterangan dari Dukcap

""Ini perlu ada verifikasi agar data pemilih itu benar-benar akurat. Dan daftar pemilih tambahan tersebut memang benar adalah pemilih""

KPU Jakarta Diminta Verifikasi Perbedaan Data Pemilih dengan  Surat Keterangan dari Dukcap
Ilustrasi


KBR, Jakarta- Badan Pengawas Pemilu DKI Jakarta meminta Komisi Pemilihan Umum Jakarta melakukan verifikasi terkait adanya perbedaan pemilih yang menggunakan surat keterangan (Suket) sebagai syarat mencoblos. Menurut Ketua Bawaslu DKI Jakarta Mimah Susanti, ada perbedaan antara Surat Keterangan yang diterbitkan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil dengan hasil rekapitulasi suara akhir.

Kata dia, dari data Dukcapil DKI Jakarta, surat keterangan hanya diterbitkan 84.519. Namun pada rekapitulasi, jumlah pemilih yang menggunakan surat keterangan menjadi 237.003.

"Kalau mengacu data Dukcapil memang segitu. Jadi yang kemarin bisa saja dia menggunakan KTP Elektronik  atau dia menggunakan identitas lainnya seperti Kartu Keluarga. Ini perlu ada verifikasi agar data pemilih itu benar-benar akurat. Dan daftar pemilih tambahan tersebut memang benar adalah pemilih yang akan ditetapkan sebagai pemilih pada putaran kedua, " jelas Ketua Bawaslu DKI Jakarta Mimah Susanti.

Untuk itu, Bawaslu Jakarta merekomendasikan agar KPUD Jakarta melakukan verifikasi terkait perbedaan data tersebut. Kata dia, verifikasi itu bisa dilakukan sekaligus saat pembaharuan data pemilih pada putaran kedua.

"Kita rekomendasikan, jika memang diperlukan ada pendataan ulang dan perbaikan, kalau ada yang pindah domisili dan meninggal dunia agar KPU bisa menghapus nama-nama yang memang tidak punya hak pilih lagi pada 19 April. Nanti kan ada pemilih-pemilih baru, KPU Jakarta bisa maksimalkan helpdesk untuk mengakomodir pemilih baru yang memang warga Jakarta," ujarnya.


Editor: Rony Sitanggang

  • pilkada jakarta 2017
  • Ketua Bawaslu DKI Jakarta Mimah Susanti
  • pemutahiran data pemilih

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!