BERITA

Pemerintah Ingatkan Waspadai Karhutla Sampai April

Pemerintah Ingatkan Waspadai Karhutla  Sampai April

KBR, Jakarta– Pemerintah tengah bersiap menghadapi musim hujan yang diprediksi mudur hingga pertengahan April. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar mengatakan, prediksi itu harus dibarengi dengan persiapan matang untuk menekan luas lahan hutan yang terbakar.

“Kalau lihat dari prediksi iklimnya, kelihatannya kondisi keringnya, hujannya masih akan mundur. Semula diperkirakan minggu ketiga Maret sudah ada hujan yang cukup, tapi perkiran BMKG bisa sampai pertengahan April. Oleh karena itu, kita siapkan betul-betul, dan kita juga segera mengingatkan pemerintah daerah situasi yang diprediksikan sampai April ini,” kata Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar di kantor Kemenko Perekonomian, Jumat (11/03/16).


Siti mengatakan, sampai sekarang, titik kebakaran masih ditemukan di Provinsi Riau. Padahal, hujan sudah mulai mengguyur wilayah itu.

Saat ini, KLHK terus memonitor titik kebakaran hutan atau hotspot di Riau berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Data itu dihimpun dua kali sehari, karena BMKG memperbaruinya setiap enam jam. Dari data itulah, dapat diketahui lokasi yang memiliki hotspot terbanyak. Selain itu, kata Siti, sesuai arahan Presiden Joko Widodo, KLHK juga menggandeng TNI dan Polri untuk berpatroli di lahan rawan kebakaran.

Anggaran  Kebakaran Hutan Meningkat

Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya Bakar mengklaim anggaran untuk menangani kebakaran hutan sudah meningkat dibanding tahun lalu. Siti berkata, kementeriannya memiliki dana sekira Rp 150 miliar, sedangkan beberapa provinsi juga mulai menambahkan anggarannya untuk mengatasi kebakaran hutan.

“Saya belum intensif menanyakan pada Pemda. Tapi kalau lihat penjelasan Gubernur Riau kepada Media, dia punya anggaran lebih besar, sampai 100 miliar. Yang di kementerian kita, punya dana 600-an miliar, tapi hampir 500 miliar dibintang (anggaran diberi tanda bintang yang berarti diblokir, red). Karena kita persiapkan tadinya untuk pembelian helikopter supaya patrolinya lebih mudah,” kata Siti di kantor Kemenko Perekonomian, Jumat (11/03/16).

Siti berkata, Riau adalah satu provinsi yang meningkatkan anggarannya untuk kebakaran hutan menjadi Rp 123 miliar. Padahal, kata dia, tahun lalu setiap provinsi hanya memiliki anggaran berkisar Rp 2 miliar sampai Rp 3 miliar untuk mengatasi masalah itu.

Mengenai dana di kementeriannya, Siti berujar, tahun ini Dewan Perwakilan Rakyat mengabulkan penambahan anggaran senilai Rp 650 miliar, dari yang sebelumnya Rp 6,3 triliun, untuk menangani kebakaran hutan. Dari anggaran itu, akan dibelikan helikopter patroli dan pesawat water bomber. Selain itu, anggaran tambahan itu juga untuk mendanai sistem operasi terpadu seperti babinsa.

 Hari ini, Kemenko Perekonomian menggelar rapat koordinasi tentang penanggulangan kebakaran. Rakor itu melibatkan Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional, Badan Meteorologi dan Geofisika, serta Badan Informasi Geospasial.


Editor: Rony Sitanggang



 

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!