BERITA

OKI : Jokowi Tegaskan Dukungan Kemerdekaan Palestina

"Presiden Jokowi mengatakan, KTT ini merupakan bentuk dukungan penuh serta solidaritas Indonesia dan OKI terhadap Palestina."

Sasmito

OKI : Jokowi Tegaskan Dukungan Kemerdekaan Palestina
Presiden Joko Widodo (kanan) melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas (kiri) di sela rangkaian KTT Luar Biasa ke-5 OKI mengenai Palestina dan Al-Quds Al-Sharif di JCC, Jak

KBR, Jakarta - Presiden Joko Widodo mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas untuk mengawali kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa ke-5 Organisasi Kerjasama Islam (OKI). Pertemuan ini dilaksanakan di Ruang Kakatua Jakarta Convention Center (JCC).

Presiden Jokowi mengatakan, KTT ini merupakan bentuk dukungan penuh serta solidaritas Indonesia dan OKI terhadap Palestina.

"Saya harap KTT ini mendorong persatuan negara-negara anggota OKI dalam mendukung  kemerdekaan Palestina dan menyelesaikan isu Al-Quds Al Sharif," kata Jokowi.

Jokowi berharap negara-negara Islam dapat berperan lebih banyak dalam proses perdamaian Palestina-Israel. Ia mencontohkan salah satu upaya nyata dari Indonesia untuk Palestina yaitu rencana peresmian Konsul Kehormatan RI di Ramallah pada bulan ini.


"Keberadaan Konsul Kehormatan merupakan langkah awal untuk meningkatkan dukungan Indonesia bagi kemerdekaan Palestina serta mendorong penguatan hubungan bilateral," imbuhnya.


Selain itu, menurut Jokowi, dukungan Indonesia atas kemerdekaan Palestina akan dilaksanakan sesuai kerangka solusi 2 negara two-state solution dan sejalan dengan berbagai resolusi PBB yang relevan. Indonesia mendukung berbagai terobosan, inisiatif untuk menyelenggarakan konferensi internasional tentang  perdamaian Palestina. 

  • presiden joko widodo
  • ktt oki
  • Dukungan kemerdekaan Palestina
  • Mahmoud Abbas

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!