HEADLINE

Nikmati Gerhana Sekarang atau Tunggu 26 Tahun Lagi!

Nikmati Gerhana Sekarang atau Tunggu 26 Tahun Lagi!

Nikmati Gerhana Sekarang atau Tunggu 26 Tahun Lagi!

Rabu 9 MARET 2016,  di beberapa wilayah Indonesia kita akan melihat fenomena alam yang langka, gerhana matahari total! Indonesia menjadi satu-satunya wilayah daratan di dunia yang bisa menyaksikan gerhana kali ini. Wilayah lainnya adalah Laut Hindia dan Laut Pasifik.

Peristiwa ini terjadi ketika posisi Bulan, Matahari dan Bumi sejajar dan berada pada garis lurus, akibatnya bumi akan menjadi gelap karena sinar matahari terhalang bulan.  Gelap saat siang hari.

Gerhana dengan durasi perlintasan sekitar 2-3 menit akan melintasi 12 provinsi di Indonesia; Bengkulu, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jambi, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah dan Maluku Utara

Kawasan Maba, Halmahera Timur disebut sebagai lokasi perlintasan terlama (3 menit 17 detik). Puncak gerhana akan terjadi pada pukul 07.20 WIB, 08.33 WITA, dan 09.50 WIT.

Proses gerhana matahari total akan terjadi selama dua sampai tiga jam. Di wilayah Waktu Indonesia Barat misalnya, akan mulai terjadi sekitar pukul 6.22 WIB dan berakhir sekitar 8.25 WIB. Tetapi Gerhana Matahari mencapai fase penuh hanya selama satu setengah sampai tiga menit.

Melihat peristiwa yang langka ini, pemerintah pun menambah semarak dengan mengadakan gelaran bertajuk “Festival Gerhana Matahari Total” di beberapa daerah yang dilintasi. Festival tersebut salah satunya menghadirkan aksi budaya atau tarian tarian. Ini dimaksudkan untuk menarik minat masyarakat dan turis manca negara .

Menurut Menteri Pariwisata Arief Yahya, pemerintah ingin meniru keberhasilan Queensland, Australia, yang berhasil menarik 60.000 turis, termasuk 1.200 peneliti saat terjadi gerhana matahari total pada 2012. Angka ini masih ditambah 20 juta orang di dunia yang juga menyaksikannya lewat siaran langsung Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA),” ungkapnya.

Sementara itu, daerah lain di Indonesia yang juga kecipratan dengan gerhana matahari total (GMT) adalah Banyumas, Cilacap dan sekitarnya. Wilayah ini akan mengalami gerhana matahari 85 persen atau hanya 15 persen bagian matahari yang terlihat.

“Untuk wilayah Jogja, Kebumen, Banyumas, Cilacap dan Banjarnegara 85 persen tertutup oleh bayangan bulan. Jadi bisa tiga per empat lebih lah,” kata Analis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pos Pengamatan Cilacap, Rendy Krisnawan .

Waktu terjadinya gerhana sekitar 06.19 WIB atau 6.20 WIB. Puncak maksimum pada pukul 07.23 WIB, kemudian berangsur terbuka hingga berakhir sekitar pukul 08.35 WIB.

Gerhana Matahari Total pernah terjadi Indonesia, pada 11 Juni 1983 dan diperkirakan akan terjadi lagi pada 2042.

Yang Perlu Diwaspadai Saat Gerhana Matahari

Rendy mengingatkan, meski gerhana peristiwa langka, jika ingin menikmatinya perlu hati-hati. Kata dia, gerhana sebagian bisa berbahaya bagi kesehatan mata orang yang melihat dalam durasi waktu yang lama. Sebaliknya, gerhana matahari total tidak berbahaya pada fase puncak, saat matahari tidak terlihat sama sekali. Yang berbahaya adalah ketika fase gerhana dimulai dan saat matahari mulai terbuka. ‘Saat fase berbahaya itu, kita melihatnya harus memakai kacamata pelindung atau kacamata hitam,” jelasnya.

Dia menambahkan, pada 9 Maret 2016 pagi diperkirakan cuaca di Banyumas, Cilacap, Banjarnegara hingga Kebumen secara umum cerah berawan. Dengan demikian, masyarakat bisa menikmati gerhana matahari tanpa alat bantu. 

Nah, Anda yang berada di Jakarta, yang mau melihat gerhana matahari ini, planetarium Jakarta menyediakan fasilitas untuk nonton bareng (nobar) dan akan diberikan kacamata untuk bisa melihat gerhana lebih jelas secara gratis. Silahkan  datang ke planetarium jam 05.30 pagi, karena ini terbatas untuk 600 orang saja.


Editor : Vivi Zabkie

 

  • Gerhana matahari
  • gerhana matahari total

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!