BERITA

Menteri Tjahjo Sebut Pengawasan di Perbatasan Tidak Fokus

"Banyak ditemukan penyelundupan narkoba dan manusia. Padahal, fasilitas penunjang di wilayah itu sudah baik, seperti kantor kepolisian, imigrasi, dan bea cukai."

Dian Kurniati

Menteri Tjahjo Sebut Pengawasan di Perbatasan Tidak Fokus
Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo. Foto: Setkab

KBR, Jakarta– Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menyatakan pengawasan di wilayah perbatasan masih tidak terfokus. Kata dia, anggaran yang besar untuk wilayah perbatasan belum dibarengi dengan serapan yang tinggi, termasuk dari sektor pertahanan dan infrastruktur.

“Contoh kecil kemarin saya ke Atambua, perbatasan dengan Timur Leste. Padahal jalur perbatasan ini, mulai 2015 oleh Pak Menteri Keuangan sudah dianggarkan Rp 15 triliun. Yang kemarin, 3 tahun sebelumnya, hampir yang terserap hanya 14 persen. Yang lain entah menguap ke mana,” kata Tjahjo di kantor Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, Rabu (23/03/16).

Tjahjo mengatakan, dari keikutsertaannya pada musyawarah perencanaan pembangunan (Musrembang) di 24 provinsi di Indonesia, dia berencana memfokuskan pembangunan 187 wilayah di perbatasan. "Wilayah perbatasan seperti Sabang, Berau, Talaud, Sebatik, Nunukan, dan Atambua belum terkelola dengan baik, baik secara pertahanan maupun infrastruktur," jelasnya. 

Sehingga, kata Tjahjo, banyak ditemukan penyelundupan narkoba dan manusia. Padahal, fasilitas penunjang di wilayah itu sudah baik, seperti kantor kepolisian, imigrasi, dan bea cukai.

Tjahjo mengambil contoh Atambua yang menjadi ibukota Kabupaten Belu di Nusa Tenggara Timur. Di kabupaten yang terdiri dari 18 kecamatan itu, pernah dibangun terminal bus yang besar megah. Namun, selama dua tahun berdiri, tidak ada bus yang terparkir di terminal itu. Sehingga, pemerintah memutuskan merobohkan setengah terminal itu untuk dimanfaatkan sebagai gedung perkantoran lain.

Tjahjo menawarkan strategi pembangunan infrastruktur seperti jalan di wilayah perbatasan. Menurutnya, pemerintah bisa melibatkan Tentara Nasional Indonesia yang bertugas di perbatasan untuk merapikan jalan, sebelum akhirnya digarap Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Dengan demikian, pembangunan infrastruktur di perbatasan menjadi lebih optimal.

Kemendagri, kata Tjahjo, menargetkan wajah perbatasan Indonesia akan membaik 80 persen pada akhir tahun 2016. "Tahun depan akan ditemui banyak perubahan, baik pertahanan maupun infrastruktur", pungkasnya. 

Editor: Malika

  • Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo
  • kawasan perbatasan
  • Wilayah Pertahanan Kawasan Perbatasan Negara

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!