BERITA

Kapal Isi Ribuan Ton Batubara dan 10 WNI Disandera Abu Sayyaf

"Dua kapal dalam perjalanan dari Sungai Puting di Kalimantan Selatan menuju Batangas kawasan Fililina Selatan."

Kapal Isi Ribuan Ton Batubara dan 10 WNI Disandera Abu Sayyaf
Foto: facebook Kapten Peter

KBR, Jakarta - Kementerian Luar Negeri menyatakan satu dari dua kapal yang dibajak di perairan Sulawesi Utara sudah diamankan Pemerintah Filipina dalam keadaan tak berawak. Kapal itu adalah Brahma 12 yang sebelumnya berawak 10 warga negara Indonesia (WNI). Menurut Direktur Perlindungan WNI Kemenlu, Lalu Muhammad Iqbal, satu kapal lain yang bermuatan batubara masih disandera.

"Ada dua kapal itu. Brahma 12 dan Anand 12. Yang disandera satu yang satunya dilepaskan.  Yang disandera kapal tongkang berisi 7.000 ton batubara dan 10 orang awak kapal WNI," jelas Lalu Muhammad Iqbal melalui sambungan telepon,  Selasa (29/3/2016).

Lalu Muhammad Iqbal menambahkan, saat ini pemerintah memprioritaskan keselamatan 10 WNI yang disandera. Komunikasi dan koordinasi dengan berbagai pihak termasuk dengan Menlu Filipina terus dilakukan. Ini untuk mengetahui keberadaan kapal dan WNI yang disandera. Namun begitu Lalu enggan berkomentar soal uang tebusan yang kabarnya diminta oleh pihak penyandera. 

Saat dibajak, kedua kapal dalam perjalanan dari Sungai Puting di Kalimantan Selatan menuju Batangas kawasan Fililina Selatan. Tidak diketahui persis kapan kapal dibajak. Pemilik kapal baru mengetahui terjadi pembajakan pada Sabtu, 26 Maret 2016. Informasi itu didapat melalui sambungan telepon dari seseorang yang mengaku bagian dari kelompok Abu Sayyaf.

Editor: Damar Fery Ardiyan

  • brahma 12
  • Filipina
  • Abu Sayyaf
  • penyanderaan WNI

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!