BERITA

Ini Alasan Menko Darmin Tak Ingin Rupiah Menguat

Ini Alasan Menko Darmin Tak Ingin Rupiah Menguat
Meno Perekonomian Darmin Nasution (Foto: KBR/Jay Setkab)

KBR, Jakarta– Pemerintah menginginkan kurs rupiah  stabil dan tidak naik atau turun terlalu tajam. Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, nilai tukar yang stabil lebih menguntungkan pelaku usaha.

Darmin mengatakan, nilai tukar itu sebaiknya berada pada nilai fundamentalnya, di kisaran Rp 12.500 sampai Rp 12.700.

“Jawabannya adalah sesuai dengan nilai fundamentalnya rupiah. Artinya, buat pengusaha, dunia usaha, cukup penting juga aspek dari jangan terlalu banyak berubah, terlalu cepat berubah-ubah, karena mereka harus mengambil keputusan, untuk investasi, perluasan, dan itu memerlukan angka yang tidak terlalu naik-turun,” kata Darmin di Hotel Borobudur, Senin (07/03/16).


Darmin mengatakan, kurs rupiah yang fluktuatif akan membingungkan pelaku usaha dalam menentukan arah investasinya. Oleh karena itu, kata dia, pemerintah lebih memilih menstabilkan rupiah ketimbang menguatkannya secara tiba-tiba. Atau, paling tidak, naik-turun secara teratur dan tidak drastis.


Darmin mengatakan, upaya menstabilkan nilai tukar rupiah,  memerlukan kerja sama dengan Bank Indonesia. Pasalnya, BI adalah pemilik instrumen pertama untuk penstabilan itu. Meski begitu, pemerintah juga dapat berupaya menstabilkan rupiah dengan mempengaruhi bunga surat utang negara (SUN).


Hari ini, nilai tukar rupiah menguat hingga menembus Rp 13.000 di level Rp 12.984. Nilai itu menguat dibanding pekan lalu yang berada di level 13.260.


Editor: Rony Sitanggang

  • rupiah menguat
  • Darmin Nasution
  • kurs

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!