"Kita mengamati suhu udara di taman alat yang ada di kantor meteorologi. Pengamatan kelembapan udara, kita amati hidrometer kenaikan dan penurunannya (suhu dan kelempan) setiap lima menit sekali mulai pukul 06.00 WIB hingga 10.30 WIB," ujar analis BMKG Pos Pengamatan Cilacap, Rendy Krisnawan, Rabu (03/09).
Rendy juga mengatakan pengamatan dilakukan mulai tiga hari sebelum gerhana hingga tiga hari setelah gerhana sehingga pengamatan total selama tujuh hari berturut-turut.
Dia menjelaskan, hasil tersebut akan disandingkan dengan data cuaca harian lokal rata-rata, apakah terjadi pengaruh siginifikan atau tidak. Hasil pengamatan akan dirilis pekan depan setelah dilakukan evaluasi.
Rendy menampik gerhana matahari
memicu gelombang tinggi di perairan selatan Jawa Tengah yang kini
mencapai 2,5 meter di perairan pantai dan empat meter di lepas Samudera Hindia. "Terjadi gelombang tinggi empat
meter terjadi di Samudera Hindia,tapi tidak kaitan dengan gerhana matahari.
Karena gelombang tinggi dipengaruhi kecepatan angin, tidak terkait dengan
gerhana matahari," katanya.
Rendy Krisnawan menambahkan,
secara umum gerhana matahari di Kabupaten Banyumas, Cilacap dan Kebumen
terpantau jelas oleh masyarakat tanpa alat bantu. Sebab, kondisi cuaca cerah
berawan di pagi hari. Sedangkan di Banjarnegara dan Purbalingga, kondisi cuaca
berawan hingga hujan ringan.
Editor: Dimas Rizky