HEADLINE

BKSDA Riau Tangkap 3 Pelaku Karhutla

"Mereka ditangkap di Siak, Rimbo Panjang dan Payung Sekaki. Ketiganya sudah diseret ke Kepolisian"

BKSDA Riau Tangkap 3 Pelaku Karhutla
Seorang warga mengamati kebakaran lahan di Kecamatan Rumbai Kota Pekanbaru, Riau, Kamis (10/3). Pemerintah Provinsi Riau menetapkan status Siaga Darurat Kebakaran Lahan dan Hutan sejak 7 Maret. Foto A

KBR, Jakarta - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Riau menangkap tiga pelaku pembakar lahan dan hutan pada awal tahun ini. Ketiganya ditangkap di lokasi berbeda, yakni Siak, Rimbo Panjang dan Payung Sekaki. Saat ini mereka sudah digelandang ke Kepolisian.

Kepala KSDA wilayah Siak, Supartono mengatakan pelaku yang ditangkap di wilayahnya terpergok tengah membakar untuk membuka lahan. "Mereka warga, bukan perusahaan. Jadi saat kami tengah patroli, tim menemukan dia sedang membakar lahan," katanya kepada KBR, Kamis (03/10).


Sementara itu, menurut Komandan Danramil setempat, Sukaryono, salah satu pelaku lainnya di wilayah Payung Sekaki sudah dilepaskan. Pelaku hanya diberi peringatan untuk tidak membakar lahan lagi.


"Kami tidak memberikan sanksi. Jadi dia menandatangi surat perjanjian untuk tidak mengulangi lagi. Sehabis itu kita lepas," katanya kepada wartawan.


Persiapan Hadapi Karhutla


KSDA Riau telah meningkatkan patroli untuk mencegah dan menindak pelaku kebakaran lahan dan hutan di wilayahnya. Katanya, "Kami selalu bersiap di Posko sejak awal bulan ini. Jadi begitu ada informasi asap, tim kami langsung gerak," ujarnya. Pemadaman api pun sudah dilakukan sejak Januari.


Supartono mencatat 89 desa yang sangat rawan karhutla di Riau. Tetapi KSDA baru mengawasi 20 desa.


"Tim kami sudah dibekali dengan alat GPS yang ada di ponsel masing-masing. Jadi begitu ada titik api, tim langsung bergerak dengan berkoordinasi dari pusat di Riau," tutupnya.


 

Editor: Damar Fery Ardiyan

  • bksda riau
  • pelaku pembakaran hutan dan lahan

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!