NASIONAL

Pengamat: Jual Bank Mutiara, LPS Tak Akan Balik Modal

"KBR68H,Jakarta - Bank Mutiara dinilai sulit terjual jika Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menjual bank tersebut setara dengan harga penyelamatan bank itu."

Pengamat: Jual Bank Mutiara, LPS Tak Akan Balik Modal
mutiara, bank, penjualan, lps, modal

KBR68H,Jakarta - Bank Mutiara dinilai sulit terjual jika Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menjual bank tersebut setara dengan harga penyelamatan bank itu. Hingga kini LPS sudah menanamkan modal dalam bentuk Penanaman Modal Sementara (PMS) hingga Rp.8,2 triliun. Mutiara yang sebelumnya bernama Bank Century dinyatakan sebagai bank gagal berdampak sistemik oleh Bank Indonesia dan pemerintah.

Menurut Pengamat ekonomi dari UGM Revrisond Baswir, suntikan modal sebesar Rp.1,5 triliun akhir tahun lalu akan menjadi pertimbangan negatif calon pembeli. Menurutnya,suntikan modal tersebut membuktikan Bank Mutiara belum bisa mandiri dan menghasilkan keuntungan.

"Kasus kemarin saja dia membutuhkan suntikan setelah Rp.6,7 triliun ditambah Rp.1,5 triliun. Nah itu kan tanda-tanda tidak cepat recovery. Ya peminat bisa saja ada, tapi tergantung harga. Bisa saja mereka minta harga 50 persen dari pembukuan," jelas Revrisond Basir saat dihubungi KBR68H.

Pengamat ekonomi dari UGM Revrisond Baswir menambahkan, strategi penawaran tertutup yang dilakukan LPS dengan pemberlakuan surat minat tidak akan efektif menjaring harga tertinggi.

Sebelumnya, LPS menyatakan peminat Bank Mutiara sudah dapat melakukan penawaran terhadap Bank Mutiara pekan depan. Peminat tersebut nantinya harus menyampaikan surat minat ke lembaganya untuk dapat ikut menawar Bank Mutiara. Menurut LPS, surat minat tersebut dibutuhkan untuk menelusuri kemampuan dan seberapa kuat keuangan calon pembeli. (Baca - LPS: Peminat Bank Mutiara Bisa Ajukan Penawaran Pekan Depan)

Editor: Irvan Imamsyah

  • mutiara
  • bank
  • penjualan
  • lps
  • modal

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!