KBR68H, Jakarta - Komisi Nasional Pengendalian Tembakau (Komnas PT) menilai, meningkatnya angka perokok anak salah satunya disebabkan oleh pengaruh iklan rokok yang ada di berbagai media, terutama televisi.
Ketua Komnas PT, Prijo Sidipratomo mengakui, media kerap menampilkan iklan yang menampilkan sosok perokok sebagai seorang yang jantan, atau gagah. Untuk itu, ia meminta pemerintah mengatur secara tegas tentang penayangan iklan rokok di media.
"Yang harus dilakukan adalan itu tadi, melakukan regulasi terhadap iklan. Kalau di negara-negara yang sudah maju, iklan itu bahkan sudah di-banned (dilarang),” kata Prijo.
Komisi Nasional Pengendalian Tembakau (Komnas PT) menyatakan jumlah perokok anak rata-rata meningkat 17 persen per tahun. Ketua Dewan Penasehat Komnas PT Kartono Mohammad mengatakan, pada 2013 lalu jumlah perokok aktif di Indonesia mencapai 61,4 juta jiwa. Sekitar 14-15 persen di antaranya perokok anak.
Editor: Antonius Eko