NASIONAL

YLKI: Pembatasan Impor Hortikultura Kebijakan Pro Rakyat

"KBR68H, Jakarta - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menilai kebijakan pembatasan impor hortikultura hanya akan merugikan konsumen sementara saja."

Sasmita

YLKI: Pembatasan Impor Hortikultura Kebijakan Pro Rakyat
Hortikultura, Pembatasan, Impor, Konsumen, YLKI

KBR68H, Jakarta - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menilai kebijakan pembatasan impor hortikultura hanya akan merugikan konsumen sementara saja. Menurut YLKI, masyarakat akan merogoh ongkos mahal karena pembatasan akan menyebabkan pasokan sayur dan buah makin sendikit.

Pengurus Harian YLKI, Sudaryatmo mengatakan harga akan kembali stabil karena petani lokal akan segera membanjiri pasar dalam negeri dengan produk hortikultura. Selama ini harga buah dan sayur mayur Indonesia mahal karena tak didukung kebijakan pemerintah yang memadai. Itu sebab, banyak konsumen beralih membeli buah dan sayuran impor yang harganya lebih murah.

“Yaitu tadi harus dilihat dari jangka pendek dan jangka panjang. Jadi kalau jangka pendek karena konsumen sudah bergantung pada produk impor pasti berdampak. Tapi sebenarnya kalau konsumen terlalu dominan mengkonsumsi produk impor, dalam jangka panjang baik dari sisi konsumen atau ekonomi nasional itu tidak menguntungkan karena devisanya sangat besar,”ujar Sudaryatmo saat dihubungi KBR68H,Sabtu(2/3/2013)

Sebelumnya, Kementerian Pertanian merekomendasikan aturan pembatasan impor holtikultura dalam sidang Organisasi Perdagangan Dunia WTO. Menteri Pertanian Suswono mengklaim aturan ini bermaksud untuk melindungi petani dan konsumen Indonesia. Namun, Indonesia justru mendapat kecaman dari sejumlah negara seperti Amerika Serikat.

Sementara, delegasi Indonesia di kantor WTO pekan lalu gagal meyakinkan WTO terkait kebijakan pembatasan Impor Hortikultura di Indonesia. Itu sebab Menteri Pertanian Suswono menyatakan akan merevisi kebijakannya. 


  • Hortikultura
  • Pembatasan
  • Impor
  • Konsumen
  • YLKI

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!