KBR, Jakarta- Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) menolak bernegosiasi dengan pemerintah Indonesia terkait pembebasan pilot Susi Air, Kapten Philips Max Mehrtens.
Juru bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom mengatakan, hanya ingin bernegosiasi dengan pemerintah Selandia Baru, Amerika serikat, Australia, Uni Eropa dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
"Bicara hak orang asli Papua, karena kita harus bicara dengan mereka. Pemerintahan yang negara yang kami sebutkan ini mengirimkan senjata kekuatan ke pemerintah Indonesia, juga melatih anggota tentara polisi Indonesia untuk membunuh orang asli Papua selama 60 tahun terakhir. Oleh karena itu kami juga manusia, punya hak untuk membela diri demi menyelamatkan rakyat kami, "ujar Sebby melalui pesan singkat kepada KBR, Rabu (15/2/2023).
Kata dia, TPNPB-OPM telah menyurati pemerintah Selandia Baru untuk berunding.
Juru bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom mengatakan, pihaknya menganggap Kapten Philips sebagai teman sekaligus jaminan. Bahkan, kata dia, Philips juga bakal tinggal bersama lebih lama untuk melatih anggota TPNPB-OPM menerbangkan pesawat.
"Jikalau kami sudah siap, kami juga bisa bajak pesawat begitu dan kami tidak main-main," tutur Sebby.
Baca juga:
- Ratusan Personel Kopasgat TNI AU Bakal Mengamankan Bandara di Papua
- TPNPB Rilis Keberadaan Pilot Asal Selandia Baru
Sebby mengatakan, tetap menuntut pengakuan hak kemerdekaan dari pemerintah Indonesia hingga PBB.
"Presiden Jokowi, kabinetnya, dan parlemen harus mengakui hak kemerdekaan bangsa Papua yang ditiadakan oleh Amerika, PBB, dan Indonesia. Di mana hak kami untuk merdeka dirampas oleh Jakarta atas dukungan Amerika Serikat dan PBB," tegas Sebby.
"Karena itu Jakarta dengan Pak Jokowi dan kabinetnya harus mengakui perjuangan bangsa Papua untuk merdeka," tambahnya.
TPNPB-OPM telah mengirimkan sejumlah bukti tentang penyanderaan Philips berupa foto dan video. Dalam salah satu foto yang dikirim Sebby, nampak pria yang diduga Philips menggunakan topi rimba, jaket, dan celana pendek hitam. Dia difoto bersama sejumlah anggota OPM yang memegang senjata.
Pilot Susi Air, Philips Max Mehrtens yang disandera kelompok bersenjata merupakan warga negara Selandia Baru. Dia disandera sejak Selasa, 7 Februari 2023, setelah pesawatnya dibakar sesaat mendarat di Bandara Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.
Editor: Rony Sitanggang