KBR, Pidie- Konflik satwa liar di wilayah hutan Provinsi Aceh, terus meluas. Seorang warga Fitriani (45), yang berkebun di Dusun Genie, Desa Lhok Keutapang, Kecamatan Tangse, Kabupaten Pidie, Aceh, tewas remuk dibagian kepala diamuk kawanan gajah liar, Senin (13/2).
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, Agus Arianto mengatakan, sudah menerjunkan tim ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) konflik satwa liar tersebut. BKSDA juga berencana akan membezuk ke rumah duka korban, guna mengetahui penyebab kejadian.
”Yang di Genie sedang didalami, maksudnya karena untuk memastkan lokasi pondok kebunnya itu. Jadi, memang telah terjadi musibah, korbannya warga Kabupaten Pidie Jaya yang biasanya pada hari Sabtu dan Minggu mengurus kebunnya di situ (Kabupaten Pidie-red),” kata Agus Arianto menjawab KBR, Senin (13/2).
Ia menambahkan, sampai sekrang tim masih berada di lokasi untuk memastikan titik amukan gajah liar itu berada dihutan atau bukan. Apabila, lokasi TKP berada di area yang aman di perkebunan tentu akan dilakukan penggiringan, sedangkan bila di hutan lindung dipastikan bertentangan dengan hukum.
”Bila di hutan tentu Kami akan berkoordinasi dengan Pemda dan Kita berharap bisa mengedukasi masyarakat tani agar tidak bercocok tanam di hutan. Tapi, bila di kebun tentu akan digiring atau dilakukan pengusiran, ” terangnya.
Menurut keterangan tim medis, korban mengalami luka parah di bagian kepala, karena remuk dalam peristiwa tersebut. Dengan kondisi pecah tulang tengkorak kepala, pecah tulang depan kepala dan pecah tulang mata serta wajah.
Baca juga:
- Gajah Lilik Mati, Diduga Diserang Kawanan Gajah Liar
- Kena Jerat, 3 Harimau Mati di Kawasan HGU Aceh Timur
Sebelumnya peristiwa serupa terjadi di Kabupaten Aceh Tengah. Seorang petani kebun asal Dusun Daling, Desa Kekuyang, Kecamatan Ketol, Sufri (40), meninggal diamuk gajah liar sekira pukul 16.30 Wib, Minggu pekan lalu (5/2). Gangguan satwa liar itu menyebabkan 3 orang lainnya juga mengalami luka berat menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Datu Beru, yaitu Miswan (56), Sis (32) dan Safar (35).
Para petani itu menjadi korban amukan gajah liar tunggal itu ketika sedang melakukan aktivitas bergotong-royong membangun gubuk dikebun kopi.Editor: Rony Sitanggang