NASIONAL

Gejolak Harga Beras

"Induk Koperasi Pedagang Pasar (Inkopas) menyebut pola kenaikan harga beras disebabkan terbatasnya pasokan di pasar."

Gejolak Harga Beras

KBR, Jakarta- Induk Koperasi Pedagang Pasar (Inkopas) menyebut pola kenaikan harga beras disebabkan terbatasnya pasokan di pasar.

Akibatnya, para pedagang terpaksa menjual beras dengan harga tinggi karena dipengaruhi panen raya yang baru akan terjadi akhir bulan ini.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Inkopas, Ngadiran mengatakan dampak impor beras yang membanjiri pasar diakui cukup membantu menekan harga agar tidak membumbung tinggi. Akan tetapi, jumlahnya masih terbatas.

"Prediksinya kan di akhir bulan ini baru mau panen, artinya di Februari atau Maret itu prediksinya baru mulai panen. Mulai panen itu belum langsung dijual ke pasar, tetapi kata menteri pertanian kita melimpah ruah ini kan konyol menteri pertanian itu angka di atas kertas ngomongnya katanya kita surplus. Kalau surplus enggak bakal dong harganya beras sampai segini mahal," ujar Ngadiran saat dihubungi KBR, Selasa, (31/1/2023).

Sekjen Inkopas, Ngadiran berharap Bulog bisa memberikan lebih banyak pasokan beras di pasar. Tujuannya, agar harga beras bisa dikendalikan dan tidak makin melonjak.

Operasi Pasar

Merespons kenaikan harga beras, Perum Bulog mengaku telah menyiapkan lebih dari 300 ribu ton beras untuk diedarkan melalui operasi pasar. Beras yang akan diedarkan adalah kualitas premium namun dijual murah.

Direktur Utama Budi Waseso atau Buwas mengatakan beras cadangan pemerintah (CBP) siap diguyur ke pasar demi menekan kenaikan harga beras yang kini terjadi di berbagai daerah.

"Sudah siap kita edarkan 315 ribu ton itu akan segera kita turun untuk operasi pasar," ujar Buwas saat dipanggil Presiden Joko Widodo ke Istana Negara Jakarta, membahas permasalahan beras, Selasa, (31/1/2023).

Instruksi Presiden Jokowi

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menginstruksikan jajarannya untuk melakukan stabilisasi harga beras yang saat ini mengalami kenaikan.

Instruksi itu disampaikan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dalam keterangannya usai mengikuti rapat yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, pada Selasa, 31 Januari 2023.

Zulhas menyebut, bakal mendorong Perum Bulog segera mempercepat pendistribusian beras dengan stok yang tersedia melalui operasi pasar.

"Mudah mudahan Ka Bulog (Budi Waseso, red) dan kita semua akan membanjiri dengan stok yang ada. Dengan demikian mudah-mudahan dalam waktu dekat ini harga sudah bisa kembali turun," ucap Zulkifli

Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengeklaim, stok cadangan beras pemerintah (CBP) sebanyak 315 ribu ton sudah siap didistribusikan untuk operasi pasar hingga bulan Maret.

"Pak Presiden perintahkan langsung kepada kami bertiga untuk stabilisasi harga beras, kemudian stok Bulog hari ini ada sekitar 300 ribu ton ini harap segera disalurkan. Kemudian Pasar Induk Cipinang yang hari ini 13 ribu ton harus di-top up sampai 30 ribu ton," tutur Arief.

Harga Beras

Berdasarkan pantauan di hargapasar.id, per Rabu, (01/02), beras kualitas bawah I rata-rata dihargai Rp11.800 per kilogram. Harga tersebut naik 0.43%-Rp50 per kilogram.

Jika dilihat secara daerah, harga beras jenis yang sama bervariasi di tiap provinsi. Di Sumatra Barat misalnya, beras kualitas bawah I dihargai Rp13.650 per kilogram, di Jawa Tengah Rp11.250 per kilogram, dan di Kalimantan Selatan Rp14.650 per kilogram.

Baca juga:

Editor: Sindu

  • Harga Beras
  • Beras
  • Bulog

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!