NASIONAL

BNPT: Indeks Potensi Radikalisme 2022 Menurun

"Dari sisi dimensi pemahaman mengalami kenaikan, sedangkan dimensi sikap dan tindakan mengalami penurunan."

BNPT: Indeks Potensi Radikalisme 2022 Menurun
Warga beraktivitas dekat spanduk tolak terorisme radikalisme di kawasan Jl Malioboro, Yogyakarta, Selasa (15/5/2019). (Foto: ANTARA/Andreas Fitri Atmoko)

KBR, Jakarta- Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mencatat Indeks Potensi Radikalisme (IPR) di Indonesia menurun pada tahun lalu. Kepala BNPT Boy Rafli Amar mengatakan, IPR 2022 sebesar 10 persen. Angka ini turun 2 persen dari 2020 yang mencapai 12 persen.

Angka ini didapatkan dari survei Indeks Potensi Radikalisme dan Indeks Risiko Terorisme yang melibatkan 15.743 responden. Khusus untuk Indeks Potensi Radikalisme, menyerap pandangan dari 13.700 responden masyarakat umum di rentang usia 17 hingga 57 tahun.

"Jika dibandingkan dengan survei di 2022 dan 2020, Indeks Potensi Radikalisme, adanya penurunan sebesar 2,2 persen dari 12,2 persen menjadi 10 persen. Dari sisi dimensi pemahaman mengalami kenaikan, sedangkan dimensi sikap dan tindakan mengalami penurunan. Survei ini menunjukan Indeks Potensi Radikalisme lebih tinggi pada wanita, generasi muda, dan mereka yang aktif pada dunia maya," ujar Boy dalam Rapat Kerja dengan Komisi III DPR, Senin (13/02/23).

Boy menjelaskan, Indeks Risiko Terorisme atau IRT dibagi dalam dua hal, yakni untuk dimensi target dan dimensi suplai pelaku.

"Hasil penilaian telah berhasil melakukan target-target RPJMN 2024. Indeks Dimensi Target tahun 2022 berada di angka 51,54. Angka ini lebih rendah dari yang ditetapkan RPJMN yaitu 54,26. Lebih lanjut indeks dimensi supply pelaku berada pada 29,48. Angka ini lebih rendah dari yang ditetapkan RPJMN sebesar 38,00," lanjutnya.

Baca juga:

Kata Boy, makin kecil angkanya, makin rendah pula potensi radikalisme dan risiko terorisme di Tanah Air.

Dalam penentuan indeks ini, BNPT berkolaborasi dengan Puslitbang Kementerian Agama, Kajian Terorisme Universitas Indonesia, Badan Riset dan Inovasi Nasional, The Center for Indonesian Strategic Resolution, Nasaruddin Umar Office, The Nusa Institute, Daulat Bangsa, dan Alvara Research Institute.

Editor: Wahyu S.

  • BNPT
  • terorisme
  • Indeks Potensi Radikalism

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!