NASIONAL

Beras Mahal, Pedagang Warteg Kurangi Porsi

"Pedagang warteg mengurangi porsi karena harga beras mahal"

Beras Mahal, Pedagang Warteg Kurangi Porsi

KBR, Jakarta – Kenaikan harga beras dikeluhkan oleh para pedagang warung tegal (warteg). Ketua Komunitas Warteg Nusantara (Kowantara) Mukroni mengatakan, pedagang warteg menyiasati tingginya harga beras dengan mengurangi porsi makanan.

Pedagang menolak menaikan harga menu, karena khawatir daya beli masayrakat masih rendah.

“Karena beras adalah komponen warung makan, kalau enggak ada nasi orang bilang enggak bisa jualan. Tapi kalau enggak ada oseng-oseng tempe, kalau enggak ada orek tempe, itu orang masih bisa jualan. Tapi kalau enggak ada nasi kan, enggak ada beras kan enggak bisa jualan. Jadi itu komponen yang sangat vital,” kata Mukroni saat dihubungi KBR, Jumat (17/2/2023).

Mukroni menyebut, harga beras masih mahal meski Bulog telah melakukan operasi pasar dengan mendistribusikan beras murah ke pasar tradisional.

Baca juga:

Dia mengaku masih menemukan beras medium di kisaran Rp11.000 hingga Rp12.000 per kilogram. Harga itu jauh di atas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan Kementerian Perdagangan yakni Rp9.450 per kilogram.

Editor: Wahyu S.

  • Harga Beras
  • impor beras
  • Harga Pangan
  • Inflasi

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!