NASIONAL

Stok Aman Jelang Ramadan, Satgas Pangan: Jangan Ada Panik Beli!

""Sudah ada kebijakan pemerintah untuk hal-hal yang masuk dalam sektor esensial itu tidak boleh terhambat,” "

Stok Aman Jelang Ramadan, Satgas Pangan: Jangan Ada Panik Beli!
Ilustrasi cabai. (Foto: Antara/Ampelsa)

KBR, Jakarta - Satuan Tugas Pangan (Satgas Pangan) Mabes Polri mengklaim pasokan bahan pokok mencukupi jelang Ramadan dan Idulfitri.

"Secara umum stok kebutuhan bahan pokok itu cukup, baik itu beras, gula, daging sapi, ayam, telur, minyak dan sebagainya,” kata Kepala Satgas Pangan Polri, Helmy Santika usai rapat koordinasi dengan pihak terkait pangan, Kamis (24/2/2022).

Helmy juga meminta masyarakat agar tidak panik beli, termasuk pemberian sanksi bagi pedagang atau spekulan yang mempermainkan pasokan sembako.

"Insyaallah stok aman dan tidak perlu ada kepanikan-kepanikan, istilahnya panic buying atau beli dengan jumlah melebihi batas sewajarnya,” katanya.

Baca: Harga Minyak Goreng Masih Tinggi, Ekonom: Harusnya Subsidi Diberikan untuk Minyak Curah

Helmy memastikan, Satgas Pangan Polri terus mengawasi proses distribusi dan stabilisasi harga pangan selama perayaan hari besar keagamaan tersebut.

Kata dia, Satgas Pangan bakal memanggil para operator dan produsen untuk berkoordinasi ihwal ketersediaan kebutuhan bahan pokok tersebut.

"Sudah ada kebijakan pemerintah untuk hal-hal yang masuk dalam sektor esensial itu tidak boleh terhambat,” katanya.

Sebulan sebelum ramadan, harga sejumlah barang kebutuhan pokok mulai meningkat. Misalnya saja harga kedelai yang meroket dan membuat perajin tahu tempe mogok berproduksi. Sedangkan untuk minyak goreng, stok di sejumlah daerah bahkan menipis, sehingga terjadi antrian pembelian.

Harga Cabai di Semarang Melonjak

Di Kota Semarang, Jawa Tengah, harga cabai di sejumlah pasar tradisional meroket, dari Rp10 ribu menjadi Rp40ribu per kilogram.

Seorang pedagang cabai di Pasar Johar Semarang, Nur Aini mengeluhkan kenaikan harga cabai terjadi sejak dua hari lalu.

"Setiap hari ganti harga tidak bisa stabil tergantung cabainya, kalau ada stoknya banyak harganya turun tapi kalau tidak ada barangnya harganya naik. Harga cabai merah sekarang itu Rp40 ribu kemarin itu sebelum naik cuma Rp30 ribu," ungkap Nur Aini kepada KBR di Semarang, Kamis (24/02/22).

Nur mengungkapkan, naiknya harga cabai karena tidak adanya panen raya dan musim penghujan. penghujan.

Ia juga menduga, kenaikan harga cabai dipengaruhi mogoknya sopir truk yang menolak aturan over dimension over loading (ODOL).

"Biasanya karena musim hujan gini memang stoknya gak ada, atau mungkin gara-gara demo sopir truk juga," jelas Nur Aini.

Baca juga: Ditargetkan Tanam Kedelai 50 Ribu Hektare, Distan NTB: Tanpa Bantuan Benih dan Pestisida

Nur berharap agar harga cabai kembali stabil, karena jika stok terus berkurang akan mengakibatkan pedagang merugi lantaran mahalnya cabai.

"Semoga cepat turun lagi harga, pedagang sering nombok kalau begini," imbuhnya.

Dari informasi yang dihimpun KBR untuk harga cabai merah mencapai Rp42 ribu, dari sebelumnya Rp30 ribu per kilogram. Sedangkan cabai setan menjadi Rp40 ribu, dari sebelumnya hanya Rp33 ribu per kilogram.


Editor: Kurniati Syahdan

  • satgas pangan polri
  • kebutuhan pokok naik
  • harga sembako
  • panic buying
  • Kedelai
  • Minyak Goreng
  • cabai

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!