KBR, Jakarta— Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani melaporkan, pemerintah telah menggulirkan dana beasiswa sebesar Rp14,9 triliun sepanjang 2012 hingga 2021.
Pembiayaan beasiswa ini berasal dari dana abadi Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
"Tahun 2021, kita telah melakukan kontrak pendanaan untuk 1.668 pendanaan di bidang penelitian atau research dengan nilai Rp1,4 triliun. Dana-dana ini dikelola dalam rangka kita terus memberikan peluang bagi kegiatan pendidikan, penelitian, kebudayaan dan dari sisi perguruan tinggi di Indonesia untuk terus memperbaiki dirinya dan kualitas SDM," kata Sri Mulyani pada acara Beasiswa LPDP 2022, Jumat (25/2/2022).
Sri menyebut, jumlah penerima LPDP hingga 2021 mencapai 29.872 orang. Penerima beasiswa itu berasal dari seluruh daerah, latar belakang, dan berbagai bidang pembelajaran.
Baca Juga:
- Dana LPDP Meningkat Pesat Hingga Rp70 Triliun
- OJK Jaring Debitur Mikro di Lingkungan Pondok Pesantren
Dia menjabarkan, anggaran dana abadi pendidikan yang dikelola sejak 2010 mencapai Rp81,1 triliun. Sri mengklaim, pengelolan dilakukan secara transparan dan dialokasikan melalui APBN.
"Selain dana abadi pendidikan, bahkan kita juga bentuk dana abadi yang sangat related dengan pendidikan, yaitu dana abadi penelitian yang mencapai Rp8 triliun. Kita juga miliki dana abadi perguruan tinggi Rp7 triliun, dan dana abadi kebudayaan Rp3 triliun," sambungnya.
Jika ditotal, dana di bidang pendidikan, bidang penelitian, perguruan tinggi, dan kebudayaan itu mencapai Rp99,1 triliun. Jumlah itu, kata Sri Mulyani, akan terus bertambah. Apalagi, pada 2022 akan ada tambahan lagi melalui mekanisme APBN.
Pada 2022 ini pemerintah menganggarkan Rp542,8 triliun atau sebesar 20 persen dari APBN untuk mendanai bidang pendidikan.
"Anda bisa bayangkan kalau anggaran kita membengkak naik, untuk keperluan Covid-19, untuk keperluan masyarakat, otomatis anggaran pendidikan juga akan naik karena dia harus 20 persen dari total anggaran," pungkasnya.
Editor: Agus Luqman